Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian bertolak menuju Amerika Serikat pada malam hari ini.
Dia akan memenuhi undangan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI), dan lembaga Brookings Institution untuk berbicara mengenai penanganan masalah terorisme di tingkat global.
“Saya diundang oleh UN (PBB), diundang oleh FBI, diundang di
think tank yang paling penting di sana namanya Brookings Institute,” kata Tito usai dikukuhkan menjadi Guru Besar di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, materi yang akan disampaikan seputar tipe atau jenis jaringan-jaringan teroris.
Orang nomor satu di korps baju cokelat itu juga mengaku, akan memberikan pengarahan terkait kiat dan langkah-langkah kontraterorisme, terutama terkait metode pendekatan preventif.
"Saya akan brief (mengarahkan) mereka, jadi saya bukan belajar dari mereka. Saya akan brief mereka agar memahami tipologi karakteristik dari jaringan-jaringan ini," ujar Tito.
Dia menambahkan, upaya preventif seperti pembinan dan deradikalisasi (soft approach) lebih efektif dalam mengatasi terorisme dibandingkan penindakan dengan langkah tegas dan keras (hard approach) seperti operasi militer.
"Hard approach, operasi militer di tempat-tempat tertentu, boleh saja dilakukan, tapi yang paling adalah soft approach, karena bisa langsung menyentuh ke hatinya untuk tidak berbuat terorisme," tutur jenderal bintang empat itu.
Tito sendiri baru saja dianugerahi gelar profesor sekaligus dikukuhkan sebagai Guru Besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme oleh PTIK pada hari ini, Kamis (26/10).
Acara pengukuhan dilakukan dalam sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Gubernur PTIK yang juga selaku Ketua PTIK Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Harjanto.
Sementara, pernyataan pengukuhan dilakukan oleh Irjen Iza Fadri, selaku perwakilan guru besar pada senat akademik, di Auditorium PTIK, Jakarta Selaran, Kamis (26/10).
(rah)