Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan antara presiden Joko Widodo atau
Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau
SBY dinilai dapat menjadi contoh yang baik bagi rakyat.
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, rakyat akan menilai pertemuan Jokowi dan SBY di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (27/10) sebagai bukti bahwa pemimpin dapat bersatu.
"Karena itu silaturahim, harus diperbaiki terus-menerus, supaya kalau pemimpin bersatu, rakyatnya juga akan lebih bersatu," kata JK usai bersilaturahim dengan Solahudin Wahid, pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, seperti dikutip dari
Antara, Minggu (29/10).
Kata JK, silaturahim antarpemimpin negara, baik yang masih menjabat maupun mantan, juga akan meningkatkan komunikasi yang baik di antara elite politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini antara presiden (
Jokowi) dan mantan presiden (
SBY) silaturahim
kan jarang, jadi harus diperbaiki terus-menerus," kata dia.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, pertemuan Jokowi-SBY di Istana Merdeka Jakarta telah direncanakan sebulan sebelumnya. Namun jadwal keduanya baru cocok pada Jumat (27/10).
Dalam pertemuan itu, kata Johan, Jokowi-SBY membahas pengesahan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) menjadi Undang-Undang. Pertemuan
Jokowi dengan
SBY berlangsung sekitar 70 menit.