Mencoba Transportasi Jakarta dengan Uang Rp5.000

S. Yugo Hindarto & Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2017 10:27 WIB
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, tarif Rp5.000 untuk transportasi di Jakarta sangat mungkin diterapkan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan uji coba program OK Otrip paling lambat awal tahun 2018. (CNNIndonesia/Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan merealisasikan salah satu janji kampanye soal transportasi publik, lewat program OK Otrip.

Program OK Otrip merupakan sistem transportasi yang mengintegrasikan bus Transjakarta, angkot, dan bus pengumpan. Ok Otrip menggunakan konsep satu karcis untuk satu perjalanan. Harga satu karcis diusulkan bertarif Rp5.000. Uji coba OK Otrip rencananya dilakukan paling cepat akhir tahun 2017.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, tarif Rp5.000 untuk transportasi di Jakarta sangat mungkin diterapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini tarif Bus TransJakarta saja Rp3.500, kalau sistem transportasi sudah terintegrasi, Organda yakin ini secara teknis bisa dijalankan," kata Shafruhan kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/11).

CNN Indonesia.com mencoba menjajal transportasi di Jakarta dengan uang Rp5.000. Rute yang hendak dituju adalah kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan menuju Jalan Kapten Piere Tendean, Jakarta Selatan.


Perjalanan diawali dengan menumpang mikrolet M-20 rute Ciganjur-Pasar Minggu. Tarif menumpang M-20 dari Jagakarsa hingga halte Transjakarta di Departemen Pertanian atau SMK 57 Jakarta adalah Rp5.000.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan menumpang Transjakarta, dengan tarif untuk sekali masuk halte adalah Rp3.500.

Perjalanan dilanjutkan hingga halte Transjakarta Mampang. Dengan demikian, total ongkos perjalanan menggunakan dua moda itu adalah Rp8.500.

Ongkos lebih mahal terpaksa dikeluarkan CNNIndonesia.com jika memilih transportasi daring. Untuk waktu sibuk, tarif perjalanan Jagakarsa-Tendean atau sebaliknya adalah sekitar Rp25.000.

Selain rute Jagakarsa-Tendean, CNNIndonesia.com mencoba perjalanan dengan uang Rp5 ribu.

Perjalanan dimulai dari kawasan pinggir Jakarta, Lenteng Agung, Jakarta Selatan menuju ke Polda Metro Jaya yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Perjalanan diawali dari keluar rumah di Lenteng Agung menuju stasiun kereta Tanjung Barat. Menumpang angkutan kota (Angkot) T19 yang menghubungkan Depok-TMII, Jakarta Timur, CNN Indonesia.com, harus mengeluarkan uang Rp3.000.

Sesampainya di Tanjung Barat, membeli tiket KRL Commuterline menuju Stasiun Sudirman. Tarifnya, Rp4.000.


Selanjutnya CNNIndonesia.com melanjutkan perjalanan dengan menggunakan aplikasi ojek online dari Stasiun Sudirman menuju ke Polda Metro Jaya. Tarif yang diberikan berkisar Rp10 ribu rupiah.

Total perjalanan yang dilakukan CNNIndonesia.com dari Lenteng Agung menuju Polda Metro Jaya sekitar Rp17 ribu.

Namun ada alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mempermurah ongkos perjalanan. CNNIndonesia.com mencoba dengan menumpang angkot T19 hingga Stasiun Tanjung Barat dengan tarif Rp3.000.

Dari Stasiun Tanjung Barat menuju Stasiun Cawang dengan tarif sekitar Rp3.000. Selanjutnya, menggunakan moda Transjakarta dari Cawang menuju ke Polda Metro Jaya dengan tarif Rp3.500. Total yang harus dikeluarkan adalah Rp9.500.

Shafruhan menilai, saat ini tarif Rp5.000 sulit diterapkan, karena belum terintegrasi. "Tapi, kalau sudah terintegrasi, artinya angkutan-angkutan sudah menjangkau kantong-kantong pemukiman, program OK Otrip bisa dilaksanakan," kata Shafruhan.

Dia menjelaskan, Organda DKI Jakarta mendukung penuh program OK Otrip dan telah melakukan kajian terhadap sistem terintegrasi.

"Nanti, orang keluar rumah naik mikrolet, terus naik Bus TransJakarta. Bisa itu Rp5.000, angkotnya tentu kita benahi sesuai Standar Pelayanan Minimum. Misal duduknya menghadap depan, ber-AC, enggak ada lagi yang duduk hadap-hadapan. Penumpang nyaman," katanya.

Organda, menurut Shafruhan, telah menyiapkan contoh angkutan kota yang akan menjangkau kantong-kantong pemukiman. Begitu ke luar rumah hanya cukup satu kartu dengan biaya Rp5.000, sekali jalan, satu tujuan.

Program Ok Otrip, tentunya akan membawa angin segar bagi warga DKI Jakarta yang terbiasa menggunakan sarana transportasi umum.

Ongkos perjalanan Jagakarsa-Jalan Tendean untuk sekali jalan berkisar Rp8.500 bisa berkurang Rp3.500. Ongkos perjalanan Lenteng Agung-Cawang yang biasanya Rp17.000 bisa berkurang sekitar Rp12.000.

Masalah OK Otrip

Shafruhan mengatakan ada satu kendala utama yang harus dijawab Anies-Sandi untuk program ini, yakni proses lelang terhadap operator angkutan-angkutan Kota yang akan terintegrasi.

Kata dia, salah satu syarat agar angkutan umum bisa terintegrasi dengan TransJakarta adalah memenuhi jaminan pelaksanaan dari nilai kontrak yang dikeluarkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP).

Menurut Shafruhan, tidak ada koperasi penyedia mikrolet atau bus kecil untuk membayar jaminan pelaksanaan yang jumlahnya fantastis.

"Contohnya, nilai kontrak setahun Rp100 miliar. Nah, jaminan pelaksanaannya (sebesar) 5 persen, berarti Rp5 miliar, belum tentu koperasi mampu," kata Shafruhan.

Organda berpendapat, OK Otrip akan terwujud bila persoalan lelang itu terselesaikan. "Sistem lelang ini dulu diperlunak persyaratannya, terutama di LKPP," ujar Shafruhan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, masa uji coba OK OTrip dilakukan paling cepat akhir tahun 2017.

"Tapi bisa juga dilakukan awal tahun depan paling lambat," kata Sandiaga di kawasan Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/11).

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, hingga saat ini belum akan menetapkan tarif Rp 5.000 untuk Program OK Otrip.

Dia menyebut, bila uji coba program tersebut telah dijalankan per akhir tahun ini kemungkinan patokan harga yang digunakan akan sama dengan harga karcis Transjakarta, yakni Rp3.500.

"Saya rasa sebagai uji coba, kami jalan Rp 3.500 dulu," kata Budi.

Tarif Rp 3.500 merupakan harga tiket bus Transjakarta yang berlaku saat ini. Tarif ini sama dengan Program Integrasi Transjakarta dengan angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang dilaksanakan Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sejak awal 2017.

Budi belum mengetahui kapan akan menerapkan tarif Rp 5.000 yang diusulkan Anies dan Sandiaga. (ugo/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER