Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang dokter berinisial H yang menembak mati istrinya berinisial L di Jakarta hari ini tak hanya memiliki sebuah senjata api.
"Ada dua senjata api rakitan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (9/11).
Senjata rakitan tersebut diketahui berjenis rakitan revolver. Namun, Nico belum dapat membeberkan apa alasan H memiliki dua senjata api rakitan tersebut. Polisi, kata Nico, masih melakukan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan hingga kini H masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui motif dari dugaan tembakan yang dilakukannya.
Penyidik, kata Argo, juga akan mengirimkan senjata milik H ke laboratorium forensik untuk diteliti.
"Senjata akan kami kirim ke labfor," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/11) malam.
H sendiri, kata Argo, masih belum mengakui secara rinci alasan dari perbuatan yang dilakukannya siang tadi. Dia hanya sesekali berbicara.
"Sampai sekarang masih diperiksa, pelan-pelan bicara," ujar Argo.
H diduga telah mengeluarkan enam kali tembakan ke arah istrinya di Az-zahra Medical Center, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (9/11) siang. L yang juga seorang dokter langsung tewas di klinik tempatnya bekerja itu karena luka tembak. H diduga menembakkan senjata api kepada istrinya lantaran digugat cerai. Keduanya telah menikah selama kurang lebih lima tahun.
Saat ini, Argo mengatakan, H dijerat dengan Pasal 340 dan 338 KUHP soal pembunuhan.
(kid/asa)