Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera ribuan warga dua desa di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, memegang sekitar 30 senjata api.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, puluhan senpi itu merupakan hasil rampasan dari personel TNI dan Polri.
"KKB diperkirakan memiliki sekitar 30 senpi yang merupakan hasil rampasan dari TNI dan Polri," kata Boy dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com, Jumat (10/11).
Selain itu KKB juga melengkapi diri dengan berbagai senjata tradisional lainnya seperti panah dan senjata tajam lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal menambahkan, Polri bersama TNI, menerima informasi dari masyarakat bahwa KKB menculik seorang warga Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Martinus Beanal (50).
Menurutnya, pihak keluarga menyampaikan bahwa Martinus tidak pulang ke rumah dalam dua hari terakhir.
"Kami melakukan penyelidikan tentang kebenaran informasi penculikan tersebut," kata Kamal saat dikonfirmasi.
KKB juga memutus akses dua kampung di Distrik Tembagapura. Jumlah warga yang terisolasi di sana sekitar 1.000 orang warga asli Papua dan sekitar 300 warga pendatang.
Kamal mengatakan KKB menyandera seribuan orang di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua karena tidak mendapat jatah emas yang didulang warga.
(ugo/sur)