Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan personel Polri dibantu TNI dikerahkan ke Tembagapura, Mimika untuk operasi penegakan hukum atas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan serangkaian aksi teror penembakan sejak dua pekan lalu.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaatakan ratusan personel gabungan itu tergabung dalam Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB Papua. Mereka akan bertugas di Tembagapura hingga akhir Desember mendatang.
"Kami dibantu oleh TNI dalam rangka proses penegakan hukum terhadap mereka. Ini penegakan hukum yang agak berbeda karena lawannya menggunakan senjata api yang berbahaya dan telah terbukti melakukan tindakan penyerangan yang mengganggu keselamatan orang banyak," ujar Boy Rafli dalam apel gelar pasukan di Mapolres Mimika, Timika, Senin (6/11) seperti dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama, Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal George Elnadus Supit mengataka, TNI secara efektif dan efisien akan membantu Polri untuk memulihkan situasi di Tembagapura.
"Berapa pun personel yang dibutuhkan kami siap," kata Supit.
 Boy Rafli Amar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
KKB di wilayah Tembagapura diperkirakan memiliki belasan pucuk senjata api yang digunakan untuk melakukan teror penembakan selama ini ke kendaraan dan fasilitas PT Freeport, serta aparat.
"Mereka punya senjata api antara 10 sampai 15 pucuk," kata Boy Rafli.
Boy memprediksi KKB yang kini membaur dengan masyarakat di beberapa kampung sekitar Tembagapura itu berasal dari dua kelompok dengan jumlah personel diperkirakan sebanyak 30-an orang.
Upaya mengejar kelompok tersebut hingga kini masih terhambat lantaran mereka selalu bersembunyi dibalik lereng-lereng bukit terjal.
"Habis ganggu lari, habis ganggu lari. Mereka pintar lari dan bersembunyi di bukit-bukit karena mungkin sudah kebiasaan. Tapi pasti kami akan kejar terus," ujar Boy Rafli.
Sementara itu, untuk para karyawan Freeport, mantan juru bicara Polri itu menegaskan polisi akan menjamin keamanan dan keselamatan mereka.
Sejak terjadinya aksi teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sepanjang ruas jalan utama tambang Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura sejak 2009 hingga kini setiap rombongan bus karyawan selalu dikawal ketat oleh aparat Brimob bersenjata lengkap yang tergabung dalam Satgas Pengamanan PT Freeport.
Bahkan bus-bus karyawan Freeport dan kendaraan operasional lainnya yang melintasi ruas jalan utama tambang tersebut dipasangi peralatan anti peluru guna mengantisipasi penembakan.
Kapolres Mimika Ajun Komisaris Besar Victor Dean Mackbon menambahkan bahwa aktivitas lalu lintas kendaraan di sepanjang ruas jalan utama tambang yang menghubungkan Timika-Tembagapura hingga kini masih berjalan normal seperti biasa.
Aparat Polri dibantu TNI, katanya, terus melakukan pengamanan dan penjagaan di rute-rute yang akan dilintasi oleh kendaraan-kendaraan tersebut.
"Bahkan sekarang ada penebalan pengamanan terhadap konvoi kendaraan karyawan maupun kendaraan pengangkut logistik," kata Victor.
Menurut dia, hingga kini terdapat tujuh hingga delapan titik yang dianggap rawan terjadi aksi teror penembakan oleh KKB.
Di sisi lain, pada Sabtu (4/11) lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan akan mengutus salah satu stafnya ke Tembagapura. Hal itu dilakukan untuk mendata perempuan dan anak yang mungkin menjadi korban aksi teror penembakan KKB.
(antara)