Panglima Gatot Sebut Prajurit TNI Intai KKB di Tembagapura

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2017 00:42 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan TNI bertindak secara hati-hati dalam upaya pembebasan warga yang disandera kelompok bersenjata di Papua.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) mengatakan TNI bertindak secara hati-hati dalam upaya pembebasan warga yang disandera kelompok bersenjata di Papua. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan TNI akan bertindak secara hati-hati dalam upaya pembebasan warga yang disandera kelompok bersenjata di Papua.

"TNI mengadakan pengamatan kemudian pengintaian karena mereka menyandera masyarakat umum maka penanganannya harus dengan teliti," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/11).


Untuk mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini, Gatot mengatakan TNI bekerja sama dengan Polri dalam sebuah tim gabungan. Dalam Satgas terpadu penanggulangan KKB itu, kata Gatot akan dilakukan koordinasi antara TNI dan Polri untuk menentukan tanggung jawab masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Tanggung jawab] TNI bagaimana, siapa nanti yang akan masuk ke dalam karena itu bersenjata dan indikasi OPM [Organisasi Papua Merdeka]," ujar Gatot menjelaskan perihal kerja dalam tim gabungan tersebut.

Selain itu, mengingat warga yang diisolasi KKB adalah sipil, Gatot mengatakan TNI akan mengedepankan pendekatan terlebih dulu, karena keamanan masyarakat menjadi prioritas utama.

"Apabila langkah soft tidak bisa maka kami akan melakukan langkah selanjutnya," ucap Gatot.

"Saya katakan semua dilakukan dengan teliti dan kami bekerja dengan pasti," imbuhnya.

Kelompok bersenjata di Distrik Tembagapura, Papua, memutus akses dua kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Dua desa tersebut adalah Banti dan Kimbely.

Tak hanya itu, warga juga disebut mengalami intimidasi dari kelompok bersenjata di Papua tersebut.


Sebelumnya, saat dihubungi, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan, dua kampung yang kini terisolasi adalah Banti dan Kimbely.

"Jadi warga kampung itu diisolasi karena akses menuju ke sana diputus mereka (KKB)," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal.

Sementara itu pagi tadi, seperti dikutip dari Antara, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar juga mengatakan warga yang terisolasi di sana sekitar 1.000 orang warga asli Papua. Selain itu ada sekitar 300 warga pendatang berada di sana yang bekerja sebagai pendulang dan pengumpul emas.

Boy mengatakan, kelompok bersenjata itu saat ini menjadikan warga sipil sebagai tameng dan sandera.

Untuk menangani kelompok bersenjata di Papua tersebut, aparat gabungan TNI dan Polri telah dikerahkan untuk melakukan operasi penegakan hukum sejak awal pekan ini. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER