Desakan Mundur Setya Novanto Menguat, Golkar Ingatkan AD/ART

Rayhand Purnama Karim JP | CNN Indonesia
Minggu, 12 Nov 2017 15:19 WIB
Sekjen Golkar Idrus Marham menyatakan pergantian kepemimpinan partai tidak bisa digelar hanya karena desakan dari segelintir kalangan di internal partai.
Sekjen Golkar Idrus Marham menyatakan pergantian kepemimpinan partai tidak bisa digelar hanya karena desakan dari segelintir kalangan di internal partai. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan pergantian kepemimpinan partai beringin tidak bisa digelar hanya karena desakan dari segelintir kalangan di internal partai.

Idris mengatakan, pergantian sturktur kepemimpinan partai diatur melalui Musyawarah Nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 32 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar.

"Itu udah ada di sana. Munas satu dan dua ditentukan DPD 1. Itu ada AD/ARTnya," kata Idrus di kantor DPP Partai Golkar, bilangan Jakarta Barat, Minggu (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi partai yang diadakan sekali dalam lima tahun. Munas salah satunya berwenang untuk memilih dan menetapkan ketua umum partai.


Pasal 32 Ayat 3(a) AD/ART Golkar sementara itu menjelaskan, partai bisa menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa jika dihadapkan pada kegentingan yang memaka. Munaslub diadakan atas permintaan dan/atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.

Desakan agar Golkar merombak kepemimpinan muncul karena elektabilitas partai menurun sejak Setya Novanto tersandung kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakri berharap desakan agar Setya Novanto mundur dari jabatan tidak melanggar ketentuan yang diatur AD/ART.

"Kalau ada harapan boleh saja, tapi jangan ada pemaksaan. Yang penting Golkar bersatu," ujarnya.


Klaim Tetap Solid

Idrus mengklaim, tidak ada masalah berarti di internal partai sejak Setya Novanto ditetapkan kembali sebagai tersangka. Dia melihat tiap pimpinan di tingkat provinsi Golkar terus memberikan dukungan saat malam penetapan tersangka.

"Sebagian besar telepon saya dan menyatakan berikan dukungan terhadap kepemimpinan yang ada dan paling penting tetap solid," ujarnya.

Meski muncul aspirasi yang menghendaki penonaktifan Setya Novanto sebagai ketua umum, Idrus menganggapnya sebatas suara kecil dari Golkar.

"Pasti ada saja suara itu. Tapi kami tetap kembali kepada pedoman partai ini," kata Idrus.


Desakan Setya Novanto mundur dari jabatan dilontarkan Generasi Muda Partai Gokar setelah keluar penetapan tersangka dari KPK.

Anggota GMPG Mirwan Vauly menilai mundurnya Novanto dapat menyelamatkan citra dan elektabilitas partai yang semakin merosot di mata publik. Permintaan Novanto mundur tidak hanya disuarakan oleh angkatan muda Golkar, tetapi juga beberapa anggota senior lainnya.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung pun mendorong adanya Munas Partai Golkar untuk mengganti ketua umum.

"Opini publik kepada Golkar semakin menurun, tren elektabilitas juga menurun. Mimpi buruk buat saya kalau (Golkar) di bawah (parliamentary) treshold. Solusinya ya harus ada perubahan. Termasuk perubahan dalam kepemimpinan," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11).

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER