Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menyerahkan pada mekanisme partai tentang nasib Ketua Umum Setya Novanto, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP oleh (KPK).
Menurut pria yang karib disapa Ical itu, usulan digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tentu harus muncul dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I.
"Ya kita lihat nanti. Yang menyetujui adalah DPD I. Serahkan nanti tentu pada mekanisme partai," tutur Ical usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis siang (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical mengklaim partai berlambang beringin tersebut tetap solid. Dia pun belum mengetahui kapan akan digelar rapat pengurus pusat Golkar menyikapi permasalahan hukum yang menjerat Setnov.
Mantan Ketua Umum Golkar itu menyebut, jeratan hukum kasus e-KTP kepada Setnov tak mengganggu kerja-kerja partainya, terutama jelang Pilkada serentak 2018.
"Enggak ada masalah. Yang kerja daerah," tuturnya.
Setnov telah kembali ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan e-KTP. Setelah dianggap tak kooperatif karena mangkir empat kali berturut-turut, tiga kali sebagai saksi dan satu kali sebagai tersangka, KPK pun mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Setnov.
Upaya penangkapan telah dilakukan Rabu malam (15/11) lalu. Namun, hingga Kamis (16/11) dini hari WIB, saat tim KPK pergi, Setya Novanto tak ada.
Hari ini, pun mempertimbangkan memasukan nama Setnov dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Namun, Setnov disebutkan mengalami kecelakaan mobil dan menjalani perawatan di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan.
(kid/asa)