Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Golkar Yorrys Raweyai menilai janggal kecelakaan yang menimpa Ketua DPR
Setya Novanto malam ini.
Pria yang juga menjabat Ketua Umum Golkar itu disebutkan mengalami kecelakaan dan kini dirawat di rumah sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mobil yang ditumpangi tersangka dugaan korupsi e-KTP tersebut menabrak tiang listrik di kawasan Permata Hijau malam ini.
"Saya sudah dapat info cuma secara logika dia ini Ketua DPR selalu berjalan dengan voorijder kan. Ada pengawalan depan belakang. Kalau kecelakaan tidak masuk akal menurut saya," kata Yorrys saat dihubungi, Kamis (16/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yorrys, sebagai pemimpin lembaga tinggi negara, Setnov seharusnya dikawal dua mobil dan dua motor pengawal. Maka, dia heran kecelakaan itu bisa terjadi.
"Bukan enggak percaya, agak aneh. Kan dia sebagai pejabat negara kan?" ujar Yorrys.
Meski demikian, Yorrys enggan menduga kecelakaan itu untuk menghindari panggilan KPK.
"Saya pikir itu susah. Saya mau berpikir positif aja. Jadikan sebagai orang awam mana bisa kan pake pengawalan mana bisa sendiri ketabrak," ujarnya.
Yorrys menegaskan tidak bakal menjenguk
Setya Novanto karena saat ini ia sedang berada di kampung halaman. Untuk kondisi Golkar saat ini, kata dia, pergantian ketua umum merupakan sebuah konsekuensi.
"Kita lihat Minggu depan, kita lagi konsolidasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham di tempat terpisah mengaku baru mengetahui kecelakaan yang menimpa Setnov dari grup pesan singkat internal partainya serta dari orang Golkar yang bersama sang ketua umum.
Sebelumnya, kuasa hukum Setnov, Fredrich Yunadi mengatakan kliennya mengalami kecelakaan pada awal malam ini. Fredrich mengatakan lewat telepon Setnov mengajaknya bertemu di Stasiun Televisi Metro TV yang berada di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Kemudian, dari stasiun televisi swasta tersebut, Fredrich mengatakan Setnov berencana menemui para Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar. Dan, setelahnya dengan didampingi dirinya, Setnov akan datang ke Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Setnov telah diputuskan jemput paksa oleh KPK pada Rabu (15/11) malam. Namun, upaya penjemputan yang dilakukan di rumah Setnov itu gagal karena sang tersangka disebutkan tak berada di rumah.
Tim penyidik KPK lalu keluar dari rumah Setnov pada Kamis (16/11) dini hari dengan membawa sejumlah barang sitaan, termasuk CCTV.
Selanjutnya, pada malam ini, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pimpinan KPK telah mengirim surat kepada Kapolri dan NBC Interpol untuk mencantumkan
Setnov dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias menjadi buron.
[Gambas:Video CNN] (kid/djm)