Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPR Setya Novanto sempat berdebat dengan jurnalis
Metro TV Hilman Mattauch sebelum kecelakaan terjadi. Penyebabnya, Setya Novanto berubah pikiran dan mendadak menolak untuk datang ke studio
Metro TV untuk melakukan wawancara.
Kuasa hukum Ketua DPR Setya Novanto, Fredrich Yunadi menceritakan, usai menjemput Novanto, Hilman merayu Setnov agar menghadiri tayangan
on air di
Metro TV.
Saat itu, Kamis sore (16/11), Setnov dan Hilman sudah berada dalam satu mobil bersama seorang ajudan Setnov. Kata Fredrich, Setnov duduk di kursi belakang. Sementara, Hilman Mattauch menyetir di kursi depan bersama ajudan Setnov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setnov akhirnya mengabulkan permintaan Hilman. Mereka kemudian menuju studio
Metro TV dari gedung DPR. Di tengah perjalanan, Setnov mendadak tidak ingin menghadiri acara televisi.
"Aku enggak jadi deh
on air. Muter deh muter," ucap Setnov sebagaimana ditirukan Fredrich di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Jumat (17/11).
Hilman berdebat dan meminta Setnov tetap hadir di acara
Metro TV. Mereka merayu agar Setnov tetap melanjutkan perjalanan.
"Hilman ini sama ajudan bilang, 'udah deh, 10 menit (saja) deh'," kata Fredrich "Hilman ngomong, 'ke KPK malam juga enggak masalah'."
Fredrich bercerita, saat merayu Setnov itu, Hilman mengendarai mobil sambil menengok ke belakang ke arah Setnov. "Sudahlah nabrak," kata Fredrich.
Mobil Toyota Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO itu menabrak tiang listrik di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (16/11) pukul 18.30 WIB.
Kondisi Setya Novanto, kata Fredrich paling parah karena tidak mengenakan sabuk pengaman.
"Di tengah kan enggak ada
seatbelt. Di depan enggak cedera. Kepalanya (Setnov) benjut," ucap Fredrich.
Akibat kecelakaan itu Novanto mengalami luka-luka memar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau.
[Gambas:Video CNN]Dijemput dari Gedung DPRKepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono membenarkan, Hilman Mattauch menjemput Setya Novanto di gedung DPR, Senayan.
"Sore itu, (Hilman) jemput ke DPR kemudian mau diajak ke Kebon Jeruk, ada live di
Prime Time," ujar Argo.
Sebelum kecelakaan itu terjadi, Setnov tidak diketahui keberadaannya. Dia menghilang sebelum penyidik KPK melakukan penjemputan paksa ke kediamannya sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto bahkan mengaku tak tahu Setnov berada di gedung parlemen sebelum terjadinya peristiwa kecelakaan menabrak tiang listrik.
"Kami sama sekali tidak mengetahui, saya kemarin di DPR kan seharian juga. Saya merasa bahwa tidak pernah ada dan tidak pernah ada ketemu dengan beliau di sini," kata Agus.
Agus mengklaim, dia yang berada di DPR sepanjang hari, dari pagi sampai sore, tidak mengetahui keberadaan Novanto.
"Hingga ada tragedi kecelakaan yang sama-sama kita lihat [beritanya] di media," katanya.
Menurut Argo, polisi belum mendapatkan keterangan bagaimana Hilman dapat berkomunikasi dengan Setnov untuk memintanya menjemput di DPR.
"Kami belum pendalaman sampai sana," tuturnya.
Argo mengatakan, polisi hanya memeriksa Hilman terkait kecelakaan lalu lintas yang dialaminya bersama Novanto. Untuk dugaan menyembunyikan Novanto, Argo menyerahkan itu ke KPK.
"Itu kewenangan KPK, kami hanya memeriksa terkait laka lantas," tuturnya.
(ugo/gil)