Jakarta, CNN Indonesia -- Bimanesh Sutardjo, dokter yang menangani Ketua DPR Setya Novanto saat masih dirawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, menegaskan bahwa kepala pasiennya itu perlu diperban meski hanya mengalami luka memar.
"Perlu," ucap tutur Bimanesh kepada
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Sabtu (18/11).
Pernyataan itu dilontarkan Bimanesh untuk menanggapi sejumlah informasi yang beredar di media sosial bahwa kepala Setnov tidak perlu diperban.
Bimanesh tidak ambil pusing dengan informasi yang kadung beredar di media sosial tersebut. Terlebih, kata Bimanesh, pihak berwenang dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi pun tidak mempermasalahkan langkahnya memerban kepala Setnov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia justru minta masyarakat memaafkan pihak penyebar informasi yang tidak bisa dipertjanggungjawabkan tersebut.
"Kan mereka bukan DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan). Maafkan saja kekhilafan mereka," ucap Bimanesh.
Membalas TompiSalah satu tokoh yang mengatakan bahwa kepala Setnov tak perlu diperban adalah Tompi, penyanyi sekaligus dokter bedah.
Melalui akun Twitter pribadinya, Tompi menilai dokter yang memerban luka memar di kepala sebaiknya kembali menempuh sekolah kedokteran.
"Kl kepala kebentur, memar namun ga ada luka luar, trus diperban... artinya dokternya perlu sekolah lagi. Dan dah pasti masuk neraka soalnya ikut2an ngibul," tutur Tompi, Jumat (17/11).
Menanggapi pernyataan Tompi ini, Bimanesh mengatakan, "Baca kalimat dia dengan cermat. Pantaskah seorang dokter bicara seperti itu? Baca kalimat terakhir. Lupa sumpah jabatan."
"Sebetulnya saya kasihan, tapi dokter muda harus banyak belajar," kata Bimanesh.
Namun, Tompi sendiri sudah memberikan klarifikasi melalui Twitter bahwa kicauannya tersebut bukan merujuk langsung pada kasus Setnov.
(has)