Panglima: TNI - Polri Operasi Senyap Bebaskan Sandera KKB
Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Minggu, 19 Nov 2017 16:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Satgas penanggulangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) gabungan prajurit TNI dan polisi berhasil mengevakuasi warga sipil dan mengamankan desa mereka yang diisolasi kelompok bersenjata di distrik Tembagapura, Kapupaten Mimika, Papua tengah pekan ini.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan keberhasilan itu terjadi karena masing-masing personel menjalankan fungsi dan tugas dalam kerja sama menyelesaikan operasi tersebut. Jenderal TNI bintang empat itu pun membeberkan pembagian tugas antara prajurit dan polisi dalam operasi senyap di Desa Banti dan Kimbely, Tembagapura itu.
“Keberhasilan itu merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan secara senyap dan teliti. Kepolisian menyiagakan dan mengamankan warga sekitar, TNI bergerak dengan senyap,” ujar Gatot usai menghadiri kegiatan di Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Sabtu (18/11) lalu seperti dikutip dari rilis TNI.
Gatot menjelaskan dalam operasi senyap itu dilakukan dengan teliti oleh pasukan gabungan dari Kopassus, Batalion 751 Raider dan Taipur Kostrad. Mereka melakukan pergerakan sejauh empat setengah kilometer selama tiga sampai empat hari, kemudian melakukan serangan di dua tempat markas kelompok bersenjata.
“Setelah pasukan gabungan TNI dan Polri berhasil menguasai lokasi yang dikuasai KKB, saya perintahkan agar mengutamakan keselamatan sandera. Sebelum evakuasi, saya perintahkan agar kiri-kanan jalan harus aman,” ujar Gatot.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan warga yang dievakuasi umumnya warga pendatang, sementara warga asli memilih tetap di kampung dengan penjagaan prajurit TNI dan polisi.
“Soal KKB yang melarikan diri sedang dalam pengejaran, tapi fokus saya yang penting adalah sandera harus selamat,” kata Gatot.
Warga dievakuasi pada Jumat lalu. Operasi Satgas itu sendiri dipantau langsung oleh Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasi Kapolri Irjen M Iriawan, dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit.
[Gambas:Video CNN] (kid/djm)
Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan keberhasilan itu terjadi karena masing-masing personel menjalankan fungsi dan tugas dalam kerja sama menyelesaikan operasi tersebut. Jenderal TNI bintang empat itu pun membeberkan pembagian tugas antara prajurit dan polisi dalam operasi senyap di Desa Banti dan Kimbely, Tembagapura itu.
“Keberhasilan itu merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan secara senyap dan teliti. Kepolisian menyiagakan dan mengamankan warga sekitar, TNI bergerak dengan senyap,” ujar Gatot usai menghadiri kegiatan di Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Sabtu (18/11) lalu seperti dikutip dari rilis TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menjelaskan dalam operasi senyap itu dilakukan dengan teliti oleh pasukan gabungan dari Kopassus, Batalion 751 Raider dan Taipur Kostrad. Mereka melakukan pergerakan sejauh empat setengah kilometer selama tiga sampai empat hari, kemudian melakukan serangan di dua tempat markas kelompok bersenjata.
“Setelah pasukan gabungan TNI dan Polri berhasil menguasai lokasi yang dikuasai KKB, saya perintahkan agar mengutamakan keselamatan sandera. Sebelum evakuasi, saya perintahkan agar kiri-kanan jalan harus aman,” ujar Gatot.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan warga yang dievakuasi umumnya warga pendatang, sementara warga asli memilih tetap di kampung dengan penjagaan prajurit TNI dan polisi.
“Soal KKB yang melarikan diri sedang dalam pengejaran, tapi fokus saya yang penting adalah sandera harus selamat,” kata Gatot.
Warga dievakuasi pada Jumat lalu. Operasi Satgas itu sendiri dipantau langsung oleh Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasi Kapolri Irjen M Iriawan, dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit.
[Gambas:Video CNN] (kid/djm)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK