Jakarta, CNN Indonesia -- Para kusir delman yang biasa beroperasi di kawasan Monumen Nasional mengaku tak bisa lagi menjual jasa kendaraan wisata itu. Mereka mengaku diusir oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas keamanan Monas.
Hari ini (20/11), para kusir delman yang tergabung dalam Delman Betawi Jakarta mengadu ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
“Sudah 10 hari ini kami tidak bisa beroperasi lagi,” kata Yudi, salah seorang anggota Delman Betawi Jakarta di Balai Kota.
Delman sebenanya sejak dulu diperkenankan untuk beroperasi di kawasan Monas. Namun terhitung sejak 2016, ada larangan yang dikeluarkan gubernur saat itu, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Alasan pelarangan adalan ditemukannya parasit mematikan di 28 dari 30 ekor kuda yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parasit itu bisa menjangkiti manusia sehingga saat itu dengan alasan kesehatan, delman dan kudanya dilarang berada di kawasan Monas.
Namun ternyata, larangan itu tak diindahkan oleh para kusir. Delman tetap beroperasi di Monas. Belakangan, dalam beberapa hari terakhir, aturan soal larangan delman di Monas kembali diterapkan.
"Kemarin kan ada pengusiran, tidak boleh beroperasi oleh pengamanan Monas oleh sekuriti Monas dan Satpol PP. Jadi ini total sudah 10 hari tidak narik,” ujar Yudi.
Yudi dan puluhan kusir lainnya keberatan jika diusir dari Monas karena itu adalah mata pencaharian mereka. Para kusir ini merasa perlu menagih janji Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menyejahterakan masyarakat kecil ibu kota.
Sandi sendiri berjanji segera mencarikan solusi yang terbaik. Ia bahkan menyebut ingin menata wisata delman seperti di Kota New York, Amerika Serikat.
"Kalau di New York, delman itu jadi malah daya tarik wisata. Tapi dipercantik. Terus kotorannya juga berguna,” kata Sandiaga.
(sur)