Jakarta, CNN Indonesia -- Tak puas dengan Upah Minimun Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2018, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan kembali turun ke jalan pada tengah pekan depan.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi itu dilakukan demi menuntut Gubernur dan Wakil Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno merevisi UMP DKI Jakarta 2018 yang telah ditetapkan.
"Rabu (22/11) atau Kamis (23/11) minggu depan, kami akan aksi di depan Balai Kota. Ini sedang konsolidasi. Seribuan orang bakal hadir," kata Said kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Said Iqbal. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko) |
Ia mengklaim mereka yang bakal turut dalam aksi itu berasal dari berbagai serikat buruh. Semuanya akan berkumpul di depan Balai Kota DKI Jakarta untuk menyuarakan tuntutan yang sama.
Said mengatakan UMP 2018 sebesar Rp3,64 juta yang telah ditetapkan Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menutupi standar kebutuhan hidup layak di Jakarta. Menurutnya, merujuk dari riset yang dilakukan KSPI, nilai Rp3,9 juta merupakan angka yang tepat untuk ditetapkan sebagai UMP.
Said pun mengkritisi pengingkaran janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno soal UMP tersebut.Tak hanya itu, Said pun mengkritisi kebijakan Presiden RI Joko Widodo atas keberpihakannya kepada kelas pekerja.
"Poros Istana-Balai Kota sama saja. Telah berbohong kepada buruh dan rakyat kecil,"ucap Said.
Di samping bakal kembali menggelar unjuk rasa, Said juga berencana menggugat penetapan UMP 2018 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Gugatan itu akan dilayangkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada Selasa pekan depan (21/11).
(kid/sur)