Para calon itu dianggap sudah pernah melalui proses seleksi dan memiliki pengalaman.
"Sekarang kesempatan untuk mereka (para calon Ketum Golkar Munaslub Bali). Kita tinggal cari kira-kira siapa," ujar Yorrys di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/11).
Yorrys menuturkan, Munaslub Bali merupakan ruang demokrasi yang telah menguji para calon tersebut. Mereka juga telah menyampaikan visi dan misinya di hadapan seluruh kader jika terpilih menjadi Ketum Golkar.
Lebih lanjut, Yorrys tidak memungkiri seluruh kader Golkar tidak terlepas dari masalah. Akan tetapi, ia berkata, proses seleksi akan menentukan Ketum yang terpilih merupakan sosok yang paling sedikit memiliki masalah.
"Kita tidak usah munafik bahwa semua manusia ada masalah. Tapi siapa yang paling sedikit dan bisa diterima sebagai Ketum partai," ujarnya.
Meski enam sosok itu memiliki peluang yang sama besar, Yorrys berharap pengganti Setnov merupakan politisi senior yang memiliki banyak pengalaman. Hal itu nantinya menjadi bekal untuk memperbaiki Golkar yang saat ini goyah akibat kasus dugaan korupsi yang menjerat Setnov.
"Anda bicara politik kan harus punya kematangan. Kan kita lihat berpolitik ini ada
science ada
experience," ujarnya.
Sementara itu, terkait posisi Setnov sebagai Ketua DPR, Yorrys menyerahkan mekanisme pergantiannya kepada mekanisme UU MD3. Namun, ia berharap pengganti Setnov di DPR juga berasal dari Fraksi Golkar yang senior dan berpengalaman.
Beberapa nama yang direkomendasikan Yorrys, di antaranya Ketua Banggar DPR Azis Syamsuddin, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, anggota Komisi III Kahar Muzakir, anggota Komisi VII Fadel Muhammad, mantan Ketua DPR yang kini duduk di Komisi IX Ade Komarudin, hingga Wakil Ketua MPR Mahyudin.
"Kalau kita mau inventarisir ini kan perlu tokoh yang memiliki
leadership dan mengayomi, karena dia membawa satu institusi yang cukup
prestige. Tinggal kita lihat mana yang paling baik," ujar Yorrys.