Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membolehkan kawasan Monas digunakan untuk acara keagamaan dari semua agama, asalkan telah memenuhi syarat perizinan yang ditetapkan.
Hal itu disampaikan Anies sebagai tanggapan atas acara Tausiyah Kebangsaan memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November. Acara tersebut akan diselenggarakan pada Minggu, 26 November 2017, di Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada pukul 19.00.
Berdasarkan poster acara yang diunggah di instagram resmi humas Pemprov DKI dengan akun @humaspemprovdki, rangkaian acara terdiri dari zikir, selawat, serta pembacaan maulid Nabi Besar Muhammad SAW oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir pula pembina majelis dan beberapa ulama Betawi lainnya.
"Tadi disampaikan bahkan acara Natal juga bisa dilakukan di situ, kemudian nanti peringatan Nyepi. Jadi, masing-masing agama memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menggunakan fasilitas itu," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/11).
"Digunakan itu," lanjut Anies, "Artinya boleh digunakan tetapi harus ada proses perizinan. Harus ada mengajukan perizinan itu prosedurnya ada nanti diumumkan."
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menggelar
coffee morning dengan para pemuka agama se-Jakarta di Balai Kota.
Dalam sambutannya, Anies menjelaskan tujuannya bersilaturahmi dengan para pemuka agama adalah untuk menyinggung infrastruktur lunak yang ada di Jakarta.
“Ada banyak tantangan di Jakarta mulai dari infrastruktur padat dan juga infrastruktur lunak,” kata Anies dalam sambutannya.
Jika infrastruktur padat terkait dengan pembangunan fisik mulai dari gedung, jalan, normalisasi sungai dan lain sebagainya, maka infrastruktur lunak yang dimaksud Anies adalah suasana atau kondisi sosial di masyarakat.
“Infrastruktur lunak ini tidak kelihatan melainkan sangat dirasakan, salah satunya adalah aspek suasana kerukunan umat beragama, mari kita jaga infrastruktur lunak ini bersama,” kata Anies.
(wis)