Ketua KPK: Pembentukan TGPF Kasus Novel Baswedan Belum Perlu

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 24 Nov 2017 16:41 WIB
Ketua KPK Agus Rahardjo berharap, pihak-pihak yang meragukan penyelidikan Polri bisa memahami usai ada perkembangan kasus Novel Baswedan.
Ketua KPK Agus Rahardjo berharap, pihak-pihak yang meragukan penyelidikan Polri tujuh bulan ini bisa memahami usai ada perkembangan kasus Novel Baswedan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus penyerangan kepada Novel Baswedan belum diperlukan jika melihat perkembangan penyelidikan yang telah dilakukan jajaran Polda Metro Jaya.

"Mungkin belum waktunya lah (pembentukan TGPF kasus Novel) kalau kita melihat itu. Karena hasilnya sudah ada beberapa titik terang walaupun pasti masih memerlukan kerja keras," tutur Agus di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11).

Agus berkata, pihaknya telah mendapat pemaparan langsung dari Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis dan jajarannya soal perkembangan penanganan kasus penyiraman air keras ke Novel yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus berharap, pihak-pihak yang meragukan penyelidikan yang dilakukan penyidik Polri selama tujuh bulan ini bisa memahami setelah ada perkembangan mengenai terduga pelaku penyiraman air keras ke salah satu penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Jadi mudah-mudahhan lebih memahami apa yang sudah dilakukan. Langkah ini kalau dijelaskan pada beberapa prominent person, semoga mereka bisa memahami apa yang telah dilakukan," ujarnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah terduga penyiraman air keras ke Novel. Gambar pertama seorang laki-laki dengan rambut pendek dan berkulit gelap, sementara gambar dua seorang laki-laki dengan rambut panjang dan berkulit putih.

Gambar dua terduga pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan ini didapat dari keterangan saksi berinisial S dan SN. Sejauh ini sudah ada 66 saksi yang telah diperiksa selama tujuh bulan penyelidikan.

[Gambas:Video CNN] (djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER