Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta doa kepada semua pihak agar bisa melalui proses pencalonannya sebagai Panglima TNI dengan mulus.
"Mohon doanya," kata dia, di Istana Kepresidenan Bogor, seperti dikutip dari kantor berita
Antara, Selasa (5/12).
Namun demikian, hadi enggan bicara lebih jauh soal pencalonannya sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang segera memasuki masa pensiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti saja ya. Tak dongengi panjang," kilahnya.
Hadi, yang juga bekas Sekretaris Militer Presiden Jokowi itu meminta wartawan untuk mengacu pada keterangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno terkait surat resmi pencalonannya ke DPR.
Sebelumnya, Pratikno membawa surat dari Jokowi ke DPR perihal pencalonan Hadi sebagai Panglima TNI, pada Senin (4/12). "Kan sudah dijelaskan Pak Pratikno," dalihnya.
Sejumlah pihak menilai Hadi paling sesuai menduduki jabatan Panglima TNI menggantikan Gatot. Bahkan, Gatot Nurmantyo menyebut Hadi Tjahjanto paling cocok untuk menjadi penggantinya sebagai Panglima TNI, terutama saat menghadapi tahun politik.
"Pak Hadi cocok untuk menjadi Panglima TNI dalam tahun politik. Itu harus sama-sama kita yakini, Presiden yang pakai kok," tandas Gatot.
Setelah penyerahan surat pencalonan itu ke DPR, proses selanjutnya adalah uji kepatutan dan kelayakan Hadi sebagai calon Panglima TNI. Proses ini akan dilakukan Komisi I DPR.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi itu akan dilakukan pada Rabu (6/12) mulai pukul 10.00 WIB.
(arh/djm)