BNPB: 41 Orang Meninggal Akibat Siklon Cempaka

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Selasa, 05 Des 2017 19:35 WIB
BNPB mencatat Pacitan sebagai daerah yang paling terkena dampak buruk Siklon Tropis Cempaka yang terjadi di pengujung November lalu.
Sebuah rumah warga yang porak-poranda diterjang banjir bandang di Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11), dipicu oleh Siklon Tropis Cempaka. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 41 orang meninggal akibat Siklon Tropis Cempaka yang menerpa di 28 Kabupaten/Kota di Jawa, beberapa hari lalu.

"Sampai saat ini data sementara tercatat 41 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Selasa (5/12).

Selain korban jiwa, data BNPB juga mencatat setidaknya ada 13 orang yang mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk jumlah pengungsi, sampai saat ini tercatat setidaknya masih ada 28.190 jiwa yang mengungsi.

Tak hanya itu, BNPB juga mencatat sejumlah dampak kerusakan yang diakibatkan Siklon Cempaka.

Dari data BNPB tercatat 4.888 unit rumah rusak, 3.212 unit rumah terendam, 36 unit jembatan putus. Kerusakan juga dialami 21 unit fasilitas pendidikan, empat unit fasilitas peribadatan, serta dua unit fasilitas kesehatan.

Sutopo menyampaikan, ada lima daerah yang paling terdampak badai Siklon Cempaka yakni Wonogiri, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Klaten dan Pacitan.

Dari lima daerah itu, Pacitan menjadi daerah dengan jumlah korban terbanyak yakni 25 orang meninggal dengan satu orang belum ditemukan.

Kata Sutopo, Pacitan paling terdampak karena Siklon Cempaka hanya berjarak sekitar 23 kilometer di selatan daerah tersebut.

"Otomatis semua massa uap air dan awan yang ada di sana tersedot ke siklon tropis tadi dan menyebabkan curah hujan yang sangat ekstrem," tuturnya.

Kekuatan Siklon Cempaka di Pacitan salah satunya tercermin dari curah hujan pada 27 November.

Sutopo mengatakan, saat itu curah hujan di Pacitan tercatat mencapai 383 mm per hari. Jumlah itu jauh di atas rata-rata volume curah hujan harian yang biasanya Padahal, lanjutnya, biasanya volume curah hujan sebanyak itu adalah akumulasi curah hujan dalam waktu satu bulan.

Selain curah hujan yang ekstrem, daerah aliran sungai di Pacitan juga tidak bisa menampung debit air hujan yang turun.

"Apalagi pada saat bersamaan laut di Pacitan mengalami pasang sehingga menyebabkan banjir dan longsor di bagian hulu," ucap Sutopo.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat Siklon Cempaka sampai saat ini masih terus dihitung. Namun, menurut Sutopo diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp1 triliun, yang meliputi kerugian infrastruktur, permukiman, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. (wis/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER