SAR Masih Cari Nelayan Hilang Diterjang Badai Siklon Cempaka

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2017 17:50 WIB
Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap dua nelayan yang belum diketahui keberadaannya usai diterjang badai Siklon Cempaka saat melaut awal pekan lalu.
Ilustrasi kapal nelayan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur, melakukan operasi pencarian dua dari enam nelayan asal Pacitan yang dilaporkan hilang diterjang badai Siklon Tropis Cempaka di perairan Samudera Hindia, Selasa (28/11) lalu.

Komandan Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso, Sabtu (2/12) dikutip Antara, mengatakan pencarian saat ini difokuskan di sekitar perairan Teluk Popoh dan Prigi karena dua nelayan yang masih hilang terakhir diketahui mencoba berenang ke Pulau Solimo.

Asnawai mengatakan, pihaknya sudah melakukan operasi SAR sejak Selasa (28/11) siang hingga hari ini. Hasilnya, empat korban diselamatkan nelayan Sendang Biru dan Popoh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan dua lainnya masih kami lakukan pencarian hingga sekarang," kata Asnawi.


Ia mengatakan, Sabtu ini menjadi batas akhir upaya pencarian. Jika hingga sore operasi SAR di Teluk Popoh dan Prigi tidak membuahkan hasil, maka pencarian dihentikan.

Untuk selanjutnya, Basarnas bersama jajaran Polair di pesisir selatan Jatim telah berkoordinasi dengan para nelayan untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban, dalam kondisi hidup maupun mati.

"Pencarian kami fokuskan di sini (Teluk Prigi dan Popoh) karena arus ombak mengarah timur-tenggara. Kami sisir dari posisi terakhir korban mulai berenang menuju beberapa titik hingga radius 20-30 mil laut," ujarnya.


Dua nelayan yang masih hilang tersebut diidentifikasi bernama Indra alias Solung dan Yudi. Sedangkan empat nelayan yang telah ditemukan bernama Mandela alias Ucok (35), Samsudin, Marwan, dan Anam dengan usia hampir setara, sekitar 30 tahun.

Mereka berenam diketahui sebagai nelayan tradisional yang berangkat melaut dari Pantai Tawang, Kecamatan Ngadirojo pada Senin (27/11) sore menggunakan tiga unit kapal.

Namun nahas, pada kisaran waktu antara Senin (27/11) malam hingga Selasa (28/11) dini hari terjadi badai di tengah laut lepas dampak Siklon Tropis Cempaka yang membuat ombak menggulung besar hingga ketinggian empat meter lebih.

"Pengakuan korban selamat, ombak besar menghempas mereka di tengah laut sehingga membuat kapal terbalik dan sebagian pecah," kata Asnawi.


Dalam kondisi panik, para nelayan asal Pantai Tawang mencoba menyelamatkan diri dengan berpegangan pada kapal yang sudah terbalik dan pecah.

Mandela alias Ucok dilaporkan terseret hingga perairan lepas radius sekitar 100 mil laut dari Teluk Popoh dan akhirnya diselamatkan Nelayan Sendang Biru, Malang pada Selasa (28/11) siang.

Sementara tiga nelayan lain, yakni Samsudin, Marwan, dan Amirudin ditemukan keesokan harinya oleh nelayan Prigi. Mereka dievakuasi menuju Pelabuhan Popoh pada Rabu (29/11).

Hanya Indra alias Solung dan Yudi yang saat terombang-ambing di atas puing kapal yang belum ditemukan.

Menurut pengakuan Mandela, Indra dan Yudi samar terlihat menyelamatkan diri dengan nekat berenang ke arah Pulau Solimo. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER