Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto menilai kebangkitan China yang begitu pesat perlu dicermati. Dia menyebut negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu berpotensi menyelenggarakan perang di kawasan Laut China Selatan yang berbatasan langsung dengan Indonesia.
Hadi menyampaikan hal itu saat memaparkan visi dan misinya di hadapan Komisi I DPR RI. Dia tengah menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon panglima TNI.
Mantan Sekretaris Militer Presiden Joko Widodo ini mengatakan, dalam waktu singkat China telah mengubah konstelasi politik global dengan kekuatan ekonominya, termasuk melalui pengembangan kekuatan militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hadi, China berupaya mengemas kebangkitannya dengan slogan yang mereka viralkan sendiri sebagai
China's Charm Offensive.
"Namun dalam praktiknya, Tiongkok bertindak ofensif dan agresif, terutama dalam memenuhi ambisinya untuk menguasai Laut China Selatan," kata Hadi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/12).
Saat ini, kata Hadi, China telah membangun pangkalan udara militernya di tiga pulau yaitu Subi, Mischief, dan Fiery Cross Reef yang masuk wilayah Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Ketiga pulau itu merupakan yang terbesar dari total tujuh pulau buatan China yang masih disengketakan.
"Melalui ketiga pangakalan tersebut dan di Pulau Woody, Tiongkok diperkirakan akan mampu menyelenggarakan perang di seluruh wilayah Laut China Selatan," kata Hadi.
Sebagai negara kepulauan, Hadi berpendapat, Indonesia bertanggung jawab atas keselamatan di wilayah laut yang menjadi yurisdiksinya, termasuk di laut bebas yang berbatasan langsung dengan wilayah rawan konflik.
Dia juga menyinggung maraknya aksi perampokan bersenjata dan penculikan di perairan Filipina Selatan, sekitar Laut Sulu. Kawasan itu merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina
"Ini merupakan salah satu contoh kerawanan yang menjadi tanggung jawab Indonesia, khususnya Tentara Nasional Indonesia," kata Hadi.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo untuk jabatan panglima TNI. Suksesi ini salah satunya karena Gatot akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
[Gambas:Video CNN] (pmg/gil)