Jakarta, CNN Indonesia -- Proses penetapan pendamping Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jawa Barat 2018 disebut alot. Hal ini terkait dengan peluang Ridwan digaet Presiden Jokowi sebagai pendamping di Pemilu 2019. Wakil yang tepat akan mendongkrak raihan suara RK, sekaligus berdampak positif pada Jokowi kelak.
Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut, potensi RK digaet oleh Jokowi sebagai calon Wakil Presiden yang bakal mendampinginya di 2019 terbuka lebar. Hal ini tak lepas dari tingkat popolaritas dan elektabilitas RK yang terbilang tinggi.
"Pertarungan mencari wakil RK ini keras, karena RK bisa saja digandeng Jokowi di 2019," ungkap Qodari, saat mengunjungi kantor CT Corp, Kamis (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei terakhir Indo Barometer yang dilakukan pada 15-23 November memperlihatkan, tingkat kesukaan publik terhadap Ridwan Kamil mencapai 76,3 persen, dan tingkat pengenalan publik pada RK sebesar 73,4 persen.
Dalam pertanyaan terbuka pilihan calon Wakil Presiden untuk Jokowi, survei memperlihatkan RK ada di posisi ke-5 dengan raihan 5,4 persen. Ia berada di bawah Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki T Purnama, dan gatot Nurmantyo.
Qodari melanjutkan, kerasnya proses mendapatkan pendamping RK itu juga dikarenakan adanya peluang pendamping untuk menggantikannya di posisi Gubernur jika ia menang di Pilgub Jawa Barat 2018. Sebab, itu juga terkait peluang RK untuk digaet Jokowi di Pilpres 2019.
Sementara, tiga partai pengusungnya, yakni Partai Golkar, PKB, dan PPP, sama-sama menyodorkan nama. Golkar mengajukan nama anggota Komisi V DPR Daniel Muttaqien, PKB mengusulkan nama Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Barat Syaiful Huda dan Anggota DPR Maman Imanulhaq, serta PPP menyodorkan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
"Kalau Jokowi-RK menang Pilpres 2019 nanti, wakil (Gubernur)-nya (RK) akan jadi Gubernur (Jawa Barat)," terang dia.
Suara Jawa BaratQodari sendiri memprediksi RK berpeluang menang di Pilkada Jawa Barat tahun 2018. Hal ini dilihat dari elektabilitas RK yang tinggi di wilayah Priangan. Hasil survei Indo Barometer di wilayah Provinsi Jawa Barat pada 11-15 Oktober menempatkan Ridwan Kamil pada posisi teratas sebagai sosok pilihan calon Gubernur Jawa Barat dengan raihan suara 41,6 persen.
Di tempat selanjutnya, ada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan raihan 18.9 persen, dan Deddy Mizwar dengan angka 14,2 persen.
Jika memenangkan Pilkada Jawa Barat, lanjutnya, RK kemungkinan akan langsung ditarik untuk didaftarkan menjadi Cawapresnya Jokowi, bahkan sebelum ia dilantik sebagai Gubernur Jabar.
"Pengumuman pemenang Pilkada Jawa Barat bisa diketahui bulan Juni 2018, namun pendaftaran Capres terselenggara bulan Agustus 2018. Bisa jadi kalau RK menang di Jawa Barat bisa ditarik menjadi Cawapres sebelum dilantik sebagai Gubernur," jelasnya.
Menurut Qadari, peluang digaetnya RK oleh Jokowi terkait kebutuhan pemenangan suara warga jawa Barat di Pilpres 2019. Maklum, pada Pilpres tahun 2014, Jokowi kalah telak dari Prabowo Subianto (40,22 persen berbanding 59,78 persen) di tiga provinsi, salah satunya adalah Jawa Barat. Selain itu, Jokowi kalah telak di Sumatera Barat (23,08 persen : 76,92 persen), dan di NTB (27,55 persen : 72,45 persen).
"Jokowi pasti memperhatikan hitung-hitungan ini," pungkas Qodari.
(arh/arh)