Fadli Zon Minta Marsekal Hadi Tidak Terlalu Berpolitik

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Des 2017 14:47 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi akan menghadapi tahun politik pada pilkada 2018 dan pilpres 2019. Fadli Zon menilai negara akan kacau jika TNI ikut berpolitik.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon (ketiga dari kiri) meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak terlalu berpolitik. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang baru dilantik menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo agar tidak terlalu berpolitik. Apalagi Hadi akan menghadapi tahun politik pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan pemilihan presiden 2019.

“Kami harap Panglima TNI yang baru bisa menjadikan TNI sebagai alat negara yang profesional dan tidak terlalu berpolitik,” ujar Fadli dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (9/12).

Wakil Ketua Umum Gerindra ini meyakini negara akan kacau jika TNI ikut berpolitik. Ia berharap TNI di bawah kepemimpinan Hadi fokus pada tugas dan fungsinya melindungi kedaulatan dan menghadapi tantangan dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


“Saya yakin beliau (Hadi) punya kapasitas dan kapabilitas. Tentu masyarakat juga berharap ada perubahan yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama (Purn.) Dwi Badarmanto meminta agar TNI tidak dikaitkan lagi dengan permasalahan politik. Menurutnya, untuk menghadapi pilkada dan pilpres telah ada pihak Polri yang bertanggung jawab untuk mengamankan.

“Pilkada dan pilpres keamanannya sudah ada institusi Polri yang menangani. TNI hanya back up, jadi jangan dikaitkan dengan politik,” ucapnya.


Dwi meyakini kedekatan Hadi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan memudahkan koordinasi pengamanan pelaksanaan pilkada maupun pilpres. Jarak umur yang tak terlalu jauh antara Hadi dengan Tito disebut sebagai salah satu faktor yang mendasari hal tersebut.

Hadi diketahui lulusan Akademi AU tahun 1986, sementara Tito merupakan lulusan Akademi Kepolisian Tahun 1987.

“Sinergitas ini harus dijaga. Apalagi Kapolri Tito dan Marsekal Hadi dari angkatan yang tidak terlalu jauh sehingga komunikasi akan lebih baik,” ujar Dwi.

Jenderal Gatot telah melakukan serah terima jabatan panglima TNI kepada penggantinya Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari ini.

Pada Jumat (8/12), Hadi telah dilantik sebagai panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER