Jakarta, CNN Indonesia -- Meski ada protes dari elemen masyarakat yang menganggap Djakarta Werehouse Project (DWP) cenderung kebarat-baratan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menganggap festival musik bergenre Electronic Dance Music (EDM) itu tak perlu dilarang. Sandiaga berdalih ada dampak positif dari DWP bagi perekonomian.
Ia menyebut, efek baik DWP bagi perkonomian itu mencakup, pertama, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta.
“Intinya bagaimana Jakarta itu bisa menarik wisatawan sebanyak mungkin. Jakarta itu kota metropolis. Selama (DWP) itu tidak melanggar aturan, melanggar hukum, dan tentunya kita kondusif, itu kan festive season yah, berjalan setiap tahun,” kata dia, di kompleks Balai Kota, Jakarta, Senin (11/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, penyediaan lapangan kerja. dalam sekali penyelenggaraan acara ini sedikitnya bisa memberi sebanyak 300 hingga 400 pekerjaan. Sementara, akunya, saat ini mencari pekerjaan di Jakarta bukanlah hal yang mudah.
“Sekarang susah nyari kerja. Dengan kegiatan ini sedikitnya bisa serap 300 sampai 400 lapangan kerja,” seloroh Sandi.
Terkait alasan penolakan ajang DWP karena dinilai terlalu kebarat-baratan, Sandi mendorong agar festival tersebut bisa memodifikasi acaranya dengan mengombinasikan gelaran musiknya dengan produk budaya Indonesia.
“Ya yang menolak itu mungkin karena (menilai DWP) terlalu kebarat-baratan. Jadi bisa ditampilkan acara budaya, yang lebih (memiliki) kearifan lokal gitu,” ucapnya.
Dia pun mengaku telah menghubungi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiarti untuk menghubungi pihak penyelenggara DWP terkait gagasannya itu. “Udah sih, udah bilang ke Bu Tinia,” tandasnya.
Sebelumnya, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Bangsa melakukan demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta, pada Rabu (29/11). Mereka menuntut Gubernur Jakarta Anies Baswedan membatalkan dan tidak memberikan izin penyelenggaraan DWP. Acara yang didominasi musikus bergenre EDM yang biasa diputar di klub malam alias tempat dugem itu dianggap bisa merusak moral generasi bangsa dan bukan bagian budaya Indonesia.
DWP, yang digelar oleh promotor Ismaya Live, akan digelar pada 15 dan 16 Desember di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Sejumlah DJ dan penyanyi hip-hop akan tampil di ajang ini. Diantaranya, David Gravell, Flume (DJ set), Ilan Bluestone, Marshmello, Rich Chigga, Loco Dice, Richie Hawtin, dan Steve Aoki.
Pada 2015, ajang ini juga sempat mendapat protes dari Gerakan Pemuda Islam Jakarta Raya yang berdemonstrasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015). Tuntutannya kurang lebih sama dengan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Bangsa.
(arh/kid)