Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan, pihaknya tak pernah menjanjikan pinjaman modal melalui program OK OCE (One Kecamatan, One Centre for Entrepreneurship). Menurutnya, program itu hanya memfasilitasi warga yang berwirausaha agar mudah memperoleh modal dari perbankan.
"Kita enggak ada janjikan berikan modal dari OK OCE. Yang ada itu kita menjembatani,” tepisnya, saat ditemui di kawasan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (15/12).
Menurtnya, konsep program ini salah satunya adalah menjembatani antara wirausaha dengan lembaga keuangan untuk mendapatkan modal. Selain itu, lanjut Sandi, program ini pemerintah juga akan memberikan fasilitas, seperti pelatihan dan kantor virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tidak ada OK OCE berikan modal. Sebaliknya, kita dari awal itu bantu peserta dapatkan pemodalan, bukan berikan modal,” katanya.
"Kita akan memfasilitasi melalui kerja sama dengan lembaga pembiayaan, perbankan, lembaga keuangan mikro, lembaga keuangan syariah, yang memang berkompetensi untuk memberikan pinjaman permodalan," imbuh dia.
Dia mempersilakan warga yang membutuhkan modal usaha untuk datang ke kecamatan dan mengikuti program tersebut untuk difasilitasi. "Jadi nanti kami sandingkan, ada bank DKI dan beberapa bank juga yang sangat tertarik untuk membantu," aku Sandiaga.
Hal itu dikeluhkannya terkait pemberitaan yang menyinggung program OK OCE dan bantuan modal. "Kasihan kalau teman-teman memberitakannya salah. Lihat aja dari awal sekali memang kami enggak ada menjanjikan memberikan modal," ucapnya, seperti dikutip dari
Antara.
Di era kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandi pernah menyebut program OK OCE ini akan memberikan bantuan hingga Rp 300 juta per UKM. Namun, uang tidak didapat dari APBD DKI Jakarta, melainkan dari perbankan. UKM terkait juga akan terlebih dulu diberikan pelatihan dan pendampingan.
"Kami tidak gunakan APBD, kami akan rangkul institusi perbankan, perusahaan syariah dan koperasi. Itu semua kami tampung menjadi satu pilar," kata Sandi, di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (7/3).
(arh/djm)