Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan baru dapat memutuskan nasib Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Kabinet Kerja setelah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar selesai diselenggarakan.
Saat ini, Airlangga menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang merangkap sebagai ketua umum partai politik.
"Munaslub kan baru berjalan. Ini nanti tunggu Munaslub, baru bisa saya jawab," kata Jokowi di JCC, Senin malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munaslub Golkar rencananya digelar 18 hingga 20 Desember.
Kehadiran Jokowi di JCC malam ini menjadi penanda Munaslub Golkar dibuka. Sementara itu, Munaslub dengan agenda utama pengukuhan Airlangga sebagai Ketum akan dilakukan dan diakhiri esok hari.
Jokowi berpendapat, status Airlangga sebagai Menteri Perindustrian belum dapat ia putuskan saat ini sebab banyak hal harus dipertimbangkan. Namun, ia tak mengungkapkan pertimbangan itu.
"Banyak pertimbangan. Pertimbangannya satu A, dua B," kata Jokowi sambil tertawa.
Hal itu juga disambut tawa Airlangga, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid yang turut mendampingi Jokowi saat itu.
Aturan rangkap jabatan menteri sekaligus ketua umum partai memang tidak diatur dalam undang-undang. Namun, di awal pemerintahan, Jokowi menegaskan anak buahnya tak boleh merangkap jabatan.
Sejumlah tokoh pernah melepas jabatannya sebagai ketua partai saat bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Misalnya mantan Kepala BIN Sutiyoso yang sebelumnya merupakan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Menko Polhukam Wiranto yang telah mengundurkan diri dari Ketua Umum Hanura.
(wis/sur)