ANALISIS

Airlangga Hartarto di Antara Empat Lokomotif Golkar

Dias Saraswati & Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2017 08:04 WIB
Pengamat politik menilai saat ini ada empat lokomotif dalam tubuh Golkar yang semuanya harus dipertimbangkan dan dijembatani Airlangga Hartarto sebagai Ketum.
Pengamat politik menilai saat ini ada empat lokomotif dalam tubuh Golkar yang semuanya harus dipertimbangkan dan dijembatani oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketua Umum Golkar dalam rapat Pleno DPP Golkar. Pria yang masih menjabat Menteri Perindustrian itu menggantikan posisi Setya Novanto yang kini menjadi terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).

Setumpuk pekerjaan rumah (PR) menanti Airlangga, apalagi menjelang tahun politik--pilkada serentak 2018.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Idil Akbar mengatakan, salah satu PR itu adalah mengonsolidasikan internal Golkar jelang tahun politik Pilkada Serentak 2018, serta pemilu dan pemilihan presiden 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini perlu segera dilakukan untuk mengembalikan citra Golkar yang 'babak belur' atau rusak akibat Setnov terseret kasus dugaan tindak pidana korupsi.


Menurutnya, ada empat lokomotif atau kubu di dalam internal Golkar saat ini, yakni kader senior, kubu Setnov, kubu pembaharuan, dan dewan pimpinan daerah (DPD).

"Konsolidasi intensif. Itu penting dilakukan karena publik terlanjur memandang Golkar negatif karena kasus itu (Setnov). Tentu ini PR besar untuk kembalikan citra Golkar di mata publik," ucap Idil saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (18/12).

Dia pun mengatakan, lokomotif senior dipimpin dua mantan Ketua Umum Golkar, Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie.

Airlangga di Antara Beragam Lokomotif dalam Tubuh GolkarYorrys Raweyai. (CNNIndonesia/Mohammad Safir Makki)
Lokomotif senior Golkar perlu mendapatkan perhatian serius, walaupun tidak memiliki kekuasaan untuk mengontrol roda partai saat ini.

"Ketika mereka (senior) kolektif [bersatu] ini harus dilihat secara serius oleh Airlangga," kata Idil.

Kubu Setnov menurutnya juga masih akan banyak memengaruhi kebijakan Airlangga di masa depan.

Idil mengatakan para 'pengikut setia' Setnov akan terus berupaya untuk memengaruhi berbagai kebijakan yang akan diambil Golkar.

Lalu, kata dia, lokomotif pembaharuan akan dimotori tokoh muda Golkar, seperti Yorrys Raweyai dan Ahmad Doli Kurnia.

"Lokomotif ketiga orang pembaruan. Tidak kemudian dipimpin Airlangga, mereka ini dipimpin kader muda Golkar. Airlangga ini adalah sosok yang coba dimunculkan sebagai penengah semua lokomotif," ucapnya.

Tidak ketinggalan, Idil melanjutkan, Airlangga juga harus memperhatikan lokomotif DPD. Menurut Idil, Airlangga perlu merangkul tokoh seperti Ketua DPD Jawa Barat Golkar, Dedi Mulyadi.

Idil menilai sosok yang juga tengah menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu kerap vokal dalam menyampaikan aspirasi daerah dan memengaruhi kebijakan lain di internal Golkar.


Keluarga Cendana

Namun, sebagai partai yang dibesarkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, Idil menilai ada pula peran yang bisa dimainkan keluarga dari presiden kedua Republik Indonesia itu. Namun, keluarga Soeharto--yang dikenal dengan julukan keluarga Cendana--dinilai tak akan menjadi lokomotif tersendiri dalam tubuh Golkar.

Ia menilai keluarga Cendana hanya akan memainkan peran politik lewat anggota lokomotif yang telah ada di tubuh Golkar.

"Pengaruh Keluarga Cendana tidak bisa terkristalilasi dalam konteks personal, tapi menyebar lewat beberapa orang di tubuh Golkar," ujarnya.

Satu-satunya bagian dari keluarga Cendana yang masih muncul ke permukaan dalam kubu Golkar adalah Siti Hediati Hariyadi yang lebih akrab disebut Titiek Soeharto. Putri keempat Soeharto itu sempat muncul namanya sebagai salah satu calon kandidat yang akan bertarung menggantikan Setnov sebagai Ketua Umum. Dalam kepengurusan Golkar, Titiek saat ini adalah Wakil Dewan Pakar.

Airlangga di Antara Beragam Lokomotif dalam Tubuh GolkarSiti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto adalah bagian dari Keluarga Cendana yang masih terlibat dengan Golkar di permukaan. (CNNIndonesia/Christie Stefanie)

Lebih dari itu, Idil menyatakan, upaya Airlangga mengonsolidasikan internal Golkar bukan hal mudah.

Menurutnya, salah satu rintangan yang bakal dihadapi Airlangga adalah resistensi dari kader lain Golkar yang lahir dari lompatan tinggi untuk menduduki kursi ketua umum.

"Airlangga sendiri sebelumnya korbid (koordinator bidang) kemudian muncul sebagai ketua umum. Itu dalam Golkar jaraknya cukup tinggi, loncatannya jauh. Orang [lain] di tubuh Golkar akan memiliki resistensi terhadap Airlangga," katanya.


Jangan Sampai Jadi Partai Nomor Tiga

Bicara soal situasi saat ini, dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar kemarin, Airlangga menyatakan tak mau partainya menjadi partai nomor tiga di Indonesia.

"Partai Golkar pernah menjadi partai nomor satu dan pernah pula menjadi partai nomor dua, tapi kami tidak akan pernah membiarkan Partai Golkar untuk menjadi partai nomor tiga," kata Airlangga di Jakarta Convention Centre, Senin (18/12) malam.

Untuk itu, ia mengajak seluruh kader Golkar bekerja keras demi menjadikan mewujudkan partai yang bersih dan berintegritas dengan menggunakan metode kampanye yang modern.

"Partai Golkar yakin bahwa kami akan kembali menjadi partai papan atas yang solid dan tangguh," ujarnya.

Airlangga menegaskan Golkar adalah partai dengan organisasi tersolid dari Sabang sampai Merauke.

"Partai Golkar adalah salah satu aset Indonesia dan dapat diandalkan," katanya.

Airlangga menyampaikan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 akan menjadi momentum baru bagi Partai Golkar.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, warna kuning yang menjadi simbol Partai Golkar merupakan simbol tatanan pagi yang menghidupkan Indonesia, simbol yang melambangkan kesuburan dan kesejahteraan rakyat.

"Itulah ciri kebesaran Partai Golkar kekuatan kuning atau the yellow power, memiliki filosofi yang mendalam," katanya.

Airlangga mengatakan politik bagi Golkar bukanlah sekadar kekuasaan, termasuk pula di dalamnya ada kewajiban pengabdian.

"Sebuah jalan untuk berpartisipasi dalam sebuah kerja besar membangun kesejahteraan seluruh Indonesia," kata Menteri Perindustrian ini.

[Gambas:Video CNN] (kid/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER