Airlangga Sebut Mayoritas Pengurus Daerah Ingin Perubahan

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2017 15:07 WIB
Dalam rapat paripurna Golkar mendengar pandangan pengurus daerah, sebagian besar menyuarakan agar ada perubahan dalam kepengurusan pimpinan Airlangga Hartarto.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12). Rapimnas tersebut membahas hasil rapat pleno DPP Partai Golkar serta membahas sikap Golkar dalam mendukung kembali Joko Widodo sebagai calon presiden di Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, hampir sebagian besar pengurus daerah dan organisasi sayap menginginkan perubahan kepengurusan pada musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Hal itu dikatakan Airlangga setelah rapat paripurna mendengarkan pandangan umum dari sebagian pengurus DPD Golkar dan ormas mendirikan dan didirikan.

"Ya semuanya kan menghendaki perubahan dan juga dalam pandangan-pandangan tadi sudah disampaikan harapan-harapan untuk perubahan," kata Airlangga di arena Munaslub Golkar, JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perubahan kepengurusan itu, kata Airlangga, dengan memberi mandat kepada ketua umum untuk melakukan revitalisasi ataupun perbaikan kepengurusan.

Namun, Airlangga belum bisa menyimpulkan apakah perubahan itu dengan cara menonaktifkan wajah lama atau tidak, karena masih akan mendengar sisa pengurus daerah yang belum memberi pandangan umum, termasuk soal formatur tunggal.

"Ada aspirasi-aspirasi seperti itu (formatur tunggal) dan tentunya akan diputuskan dalam forum munas," katanya.

Menteri Perindustrian ini menegaskan bahwa dalam melakukan revitalisasi kepengurusan, dirinya akan mengajak seluruh potensi yang ada di internal Golkar.

"Saya rasa seluruh potensi yang di Partai Golkar akan diajak untuk bekerja mengembangkan dan mengembalikan posisi Partai Golkar," katanya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, mayoritas memberikan mandat kepada Airlangga untuk melakukan revitalisasi.

"Jadi semua ingin ada perubahan, revitalisasi. Cuma ada 1-2 orang yang menggunakan kata perombakan," kata Idrus.

Menurut Idrus, penggunaan redaksi perombakan dapat kontraproduktif dan berpotensi menimbulkan masalah baru. Padahal, munaslub dinilai sebagai ajang menyelesaikan permasalahan.

"Kata-kata perombakan total secara psikososial politik bisa saja membuat suasana yang kurang bagus antara keluarga besar Partai Golkar," ujarnya.

Petinggi Golkar Setuju

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyebut revitalisasi atau perombakan kepengurusan Golkar diperlukan.

Menurutnya revitalisasi tersebut bertujuan agar Ketua Umum Partai Golkar terpilih Airlangga Hartarto bisa memiliki tim yang solid untuk membangkitkan kembali Partai Golkar.

"Agar Airlanga bisa membentuk team work yang kuat, solid, memiliki kompetensi, kapasitas, sehingga bisa mempercepat akselerasi pelaksanaan program partai," kats Nurdin di arena Munaslub Golkar, JCC Senayan, Selasa (19/12).

Nurdin menyampaikan program partai yang harus segera dilakukan Airlangga sebagai ketum adalah terkait dengan kemenangan Golkar dalam rangkaian agenda politik, mulai dari Pilkada 2018 hingga Pemilu 2019.

Meski begitu, kata Nurdin, masalah revitalisasi atau perombakan kepengurusan juga tergantung pada keputusan Airlangga sebagai ketum.

"Perombakan terbatas tergantung kebutuhan partai dan kebutuhan ketua umum sebagai pemimpin tertinggi guna mensolidkan," ujar Nurdin.

Di sisi lain, Nurdin berpendapat perombakan tersebut lebih baik tidak dilakukan secara keseluruhan, karena jika dilakukan menyeluruh justru akan kembali menimbulkan perpecahan di internal Golkar.

"310 pengurus bisa saja tinggal 20 persen, ini kan bukan justru mensolidkan partai tapi menimbulkan bibit perpecahan, itu tidak kami inginkan," katanya.

Nurdin juga menilai jika perombakan itu dilakukan, lebih baik dilakukan langsung Airlangga dan tidak melalui rapat formatur.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Ibnu Munzir berpendapat revitalisasi atau perombakan kepengurusan diperlukan karena merupakan bagian upaya Golkar untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat berbagai masalah maupun kontroversi.

"Jadi apakah itu perombakan atau revitalisasi pengertiannya sama yang itu dalam upaya Golkar ini bangkit," ucap Ibnu.

Terkait dengan adanya kekhawatiran pencopotan dari para pengurus dari kalangan pendukung Setya Novanto, Ibnu mengatakan, Golkar pasti akan mengakomodasi seluruh kader sesuai dengan potensi masing-masing.

"Saya kira masih ada ruang kalau kami bikin badan atau lembaga yang bisa mengakomodasi dan mungkin bisa mengembangkan potensi mereka kalau memang itu ada dilakukan," tutur Ibnu.

Di sisi lain, Ibnu juga mengungkapkan perombakan kepengurusan tersebut telah disampaikan oleh sejumlah DPD. Namun, Ibnu tak menyebut DPD mana saja yang menyampaikan aspirasi tersebut. (osc/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER