Jakarta, CNN Indonesia -- Survei Lembaga Monitor Indonesia menempatkan Presiden Joko Widodo di posisi puncak kategori tokoh yang paling banyak diberitakan terkait Calon Presiden 2019. Namun, pemberitaan itu masih ada yang bernada negatif, terutama terkait komunisme.
Direktur Lembaga Monitor Indonesia Ali Rifan memaparkan, dari enam tokoh yang namanya dikaitkan dengan tema pencapresan, hanya nama Jokowi yang diiringi dengan pemberitaan bernada negatif.
Dalam survei itu, Jokowi meraih angka 56 persen atau sebanyak 29 berita. Rinciannya, pemberitaan positif sebanyak 14 berita, pemberitaan netral sebanyak 13 berita, dan berita negatif sebanyak dua berita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nada negatif menyertai nama tersebut karena dengan isu komunisme yang membayangi dalam Pilpres 2019," ujarnya di kantor Monitor Indonesia, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).
Selain Jokowi, tokoh lain yang mendapat porsi pemberitaan, secara berturut-turut, antara lain Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan porsi pemberitaan sebanyak 17 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (11 persen), mantan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (8 persen), Ketua MPR Zulkifli Hasan (5 persen), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (3 persen).
Survei Monitor Indonesia digelar mulai 10 Agustus hingga 25 November 2017 dan dilakukan kepada 6 media cetak nasional, seperti
Koran Tempo,
Kompas,
Republika,
Media Indonesia,
Jawa Pos, dan
Koran Sindo.
Jumlah berita yang dijadikan sampel yang berkaitan dengan tema 'Calon Presiden' sebanyak 44 berita dengan menggunakan metode riset
purposive sampling dan
content analysis.
Terkait posisi Cak Imin di urutan kedua, Ali mengatakan hal tersebut dipengaruhi momentum survei yang dilakukan saat muncul isu PKB akan mengusungnya sebagai Capres 2019.
Sementara, nama Gatot Nurmantyo muncul karena disebut-sebut akan dicalonkan sebagai calon Wakil Presiden dari Gerindra.
"Nama Muhaimin Iskandar muncul dalam pemberitaan terkait capres dari PKB dan ama Gatot muncul dari Gerindra yang berniat menjadikannya bakal cawapres," tandas Ali.
(wis/arh)