Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku perampokan di Kantor Biro Multimedia Divhumas Polri diduga merupakan kelompok perampok spesialis rumah kosong. Diduga, pelaku tak tahu bahwa tempat yang dirampoknya adalah kantor Polri.
"Sementara dari beberapa profilling yang kami dapat, ada satu yang terkait pemain (spesialis perampok rumah kosong), tapi belum dapat kami simpulkan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/12).
Peristiwa perampokan tersebut pada Jumat (15/12) sekitar pukul 06.30 WIB. Perampokan itu dilakukan oleh dua orang yakni L dan M dan melibatkan seorang yang diduga sebagai penadah berinisial ABS. Hingga kini L masih masuk dalam daftar pencarian orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya belum mengetahui soal kemungkinan dimilikinya akses ke kantor tersebut oleh pelaku perampokan. Sejauh ini, Iqbal menduga bahwa perampok tidak mengetahui jika kantor tersebut merupakan bagian dari tempat kerja anggota kepolisian.
"Dia (komplotan) tidak tahu itu kantor polisi," akunya.
Hal itu diperkuat dengan fakta bahwa kantor tersebut yang terbilang baru dengan simbol kepolisian yang masih sedikit terpasang. Selain itu kantor tersebut juga tidak bersatu dengan kompleks Mabes Polri.
Namun demikian, dia mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi pengamanan supaya kejadian tersebut tidak terulang. "Kami akan evaluasi sistem pengamanan," tuturnya.
Dia juga berharap tidak ada dokumen penting dalam barang elektronik yang dicuri dari kantor yang terletak di Jalan Taman Kemang I, Jakarta Selatan, itu.
Dari pencurian tersebut, satu unit PC merek Apple warna silver telah diambil. Usai mengambil barang elektronik tersebut pelaku pun menjualnya ke Pasar di Jatinegara, Jakarta Timur dengan harga Rp5,5 juta.
M dijerat dengan Pasal 363 KUHP dan ABS dijerat Pasal 480 KUHP. Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap L yang telah melarikan diri.
(arh)