Pelebaran Sungai di Jati Padang Tunggu Musim Hujan Berakhir

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 17:35 WIB
Pemprov DKI saat ini fokus membangun tanggul sementara agar warga terhindar dari banjir akibat jebolnya tanggul Jati Padang dalam beberapa hari terakhir.
Suasana di sekitar tangguk Jati Padang, Jakarta Selatan. Pemprov DKI saat ini fokus membangun tanggul sementara agar warga terhindar dari banjir. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tidak ada pilihan lain selain melebarkan sungai Kali Pulo di kawasan Jati Padang untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi akibat jebolnya tanggul Jati Padang. Rencananya, pelebaran sungai dilakukan setelah musim hujan selesai.

Kata Anies, pelebaran sungai setelah musim hujan dilakukan karena saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih fokus mengamankan warga dari terjangan banjir di sisa musim hujan yang masih berlangsung.

"Langkah yang dilakukan adalah pembangunan tanggul sementara hingga bebas banjir," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengaku belum mengetahui luas lahan yang dibutuhkan untuk pelebaran sungai Kali Pulo.

Sesuai perencanaan kota, standar trase sungai adalah 20 meter, tetapi pelebaran sungai Kali Pulo akan sangat bergantung pada kebutuhan dan situasi.

"Jadi yang penting adalah airnya bisa dialirkan baik," ujar Anies.

Pelebaran sungai Kali Pulo menyusul jebolnya tanggul Jati Padang akan berimbas pada penataan rumah warga di sekitarnya. Anies belum bisa mendetailkan proyek pelebaran sungai tersebut. Begitupula mengenai nasib warga yang rumahnya terkenda dampak pelebaran.

Di sisi lain, Anies mengklaim warga sudah sepakat dengan pelebaran sungai. Warga Jati Padang juga disebut akan diminta terlibat membahas sekaligus merencanakan dan menyusun pelebaran sungai Kali Pulo.

"Warga semua yang tinggal di tepian situ rata-rata sudah menyadari bahwa tidak ada pilihan lain selain melebarkan sungai, mengembalikan lagi hak tata sungai," katanya.

Sementara itu, terkait di wilayah RT 14, Jati Padang yang jebol tadi malam, Anies menyebut hal itu disebabkan oleh kuatnya aliran sungai.

Faktor lain adalah air yang tidak tertampung akibat penyempitan sungai.

"Langkah yang dilakukan adalah pembangunan tanggul sementara hingga bebas banjir," kata Anies.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar jembatan di wilayah tersebut karena terlalu rendah sehingga menutup aliran air.

Warga Keberatan

Warga RW 06 Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, menyetujui rencana normalisasi sungai Kali Pulo yang digagas Pemprov DKI, namun mereka mengaku keberatan andai harus direlokasi dari tempat tinggal saat ini.

Ketua RW 06 Jati Padang Arief Syamsuddin mengatakan, warga sudah melakukan pembicaraan soal hal tersebut.

Dalam pembicaraan tersebut, kata Arief, warga berharap normalisasi hanya sampai lima meter, tidak 20 meter sebagaimana regulasi normalisasi sungai.

"Jadi misalnya sekarang sungai [sekarang lebarnya] ada 3 meter, tinggal ditambah di kiri dan kanan [sepanjang masing-masing] satu meter," kata Arief kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi Selasa (19/12) malam.

Wacana normalisasi atau pelebaran sungai Kali Pulo kembali mencuat menyusul jebolnya tanggul Jati Padang dalam beberapa hari terakhir, yang mengakibatkan rumah warga di sekitar sungai tergenang oleh banjir. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER