Yenny Wahid Kenang Konsep 'Pribumisasi Islam' ala Gus Dur

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Des 2017 10:24 WIB
Gus Dur pernah menulis tentang pribumisasi Islam, Islam yang mengakar pada pemeluknya serta menghormati tradisi dan budaya.
Gus Dur pernah menulis tentang pribumisasi Islam, Islam yang mengakar pada pemeluknya serta menghormati tradisi dan budaya. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho).
Jakarta, CNN Indonesia -- Yenny Wahid mengenang konsep pribumisasi Islam yang diciptakan sang ayah sekaligus Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam peringatan sewindu haul almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan.

“Gus Dur pernah menulis tentang pribumisasi Islam, Islam yang mengakar pada pemeluknya serta menghormati tradisi dan budaya. Islam yang diamalkan pada profesi sehari-hari,” kata Yenny di kediamannya, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).

Agama Islam, kata Yenny, yang merasuk dalam tubuh pemeluknya menjadi sosok yang menyejukkan. Kiai yang menjalankannya menjadi panutan dan ketika pemimpin menjalankannya menjadi tauladan.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny mengaku senang bisa memperingati kepergian ayahnya dengan orang-orang seperti Gus Dur. Orang yang selalu komitmen berjuang dan membangun bangsa sesuai cita-cita Gus Dur.

“Cita-cita Gus Dur adalah tercipta perdamaian dunia, beragama yang membawa kebaikan serta perlindungan ke semua mahluk ciptaan tuhan. Memberikan keadilan bagi yang miskin dan tak berdaya,” kata Yenny.

Dalam kesempatan tersebut, putri pertama Gus Dur itu juga mengapresiasi setiap orang yang mengingat dan mengamalkan nilai-nilai Gus Dur. Seperti membangun sesama tanpa melihat latar belakang atau keyakinan.

Ia juga berterima kasih pada orang yang sudah datang ke peringatan hari ini. Baik kepada santri, warga sekitar atau tamu undangan.

Selain keluarga Gus Dur, acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Mereka adalah Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Jenderal Gatot Nurmantyo, Jenderal Sutarman dan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Lutfi Lubihanto. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER