Dedi Mulyadi Masih Fokus Urusan Internal Golkar

ANTARA | CNN Indonesia
Minggu, 24 Des 2017 08:19 WIB
Nama Dedi Mulyadi kembali diperbincangkan terkait Pilgub Jawa Barat 2018. Namun, dirinya mengaku masih fokus dengan urusan internal Partai Golkar.
Nama Dedi Mulyadi kembali diperbincangkan terkait Pilgub Jawa Barat 2018. Namun, dirinya mengaku masih fokus dengan urusan internal Partai Golkar. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, masih memilih untuk fokus melakukan konsolidasi internal Partai Golkar usai pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Oleh karena itu, pihaknya masih belum bisa berkomentar lebih lanjut mengenai Pilgub Jawa Barat 2018.

Partai berlambang Pohon Beringin ini memang baru saja selesai menyelenggarakan Munaslub. Jabatan Ketua Umum partai pun beralih dari Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto.

Momen perubahan tampuk kepemimpinan ini, menurut Dedi, harus digunakan secara baik untuk melakukan penataan internal partai di berbagai sektor. Terlebih, penataan tersebut merupakan salah satu program yang ditetapkan oleh Ketua Umum baru dalam kepengurusan yang juga baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum bisa komentar lebih lanjut soal Pilgub Jawa Barat 2018, karena masih fokus di internal partai pasca Munaslub,” kata Dedi melalui keterangan resminya, seperti yang dikutip dari Antara pada Minggu (24/12).

Dedi lanjut mengatakan, kerja sosial menjadi fokus lanjutan setelah konsolidasi internal dilakukan. Menurutnya, itulah makna langkah politik sesungguhnya, tidak melulu berbicara tentang kekuasaan, apalagi sekedar pengaturan posisi calon gubernur atau calon wakil gubernur Jawa Barat.

"Jangan hanya fokus politik dan kekuasaan. Ini yang saya tekankan selama ini kepada kader Golkar di Jawa Barat. Politik itu kerja sosial. Evaluasi harus terus dilakukan. Sudahkah kita dekat dengan masyarakat atau belum," ujar Dedi.

Setelah urusan internal partai selesai, barulah dirinya dan Partai Golkar akan fokus dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Langkah pertama yang bakal ia lakukan adalah membangun mitra koalisi dan menetapkan posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur. Hal itu kata Dedi, dilakukan agar masyarakat tidak disajikan drama yang menguras energi.

"Jadi, sebelum diumumkan ke publik, harus dimatangkan dulu di internal koalisi. Jadi tidak dibuat dramatisasi. Maka fokus Golkar adalah membangun mitra koalisi, baru setelah itu umumkan calon bersama dengan mitra koalisi," kata Dedi.

Wacana gandeng Uu

Dedi mengaku sudah menelepon Bupati Kabupaten Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Komunikasi itu, kata Dedi, merupakan hal yang biasa dilakukannya sejak lama, sama seperti kepada para tokoh lain di Jawa Barat.

"Saya telepon Pak Uu dulu, sudah biasa komunikasi sejak lama. Kita kan begitu, tidak membedakan dari partai mana pun, yang penting komunikasi jalan terus," kata Dedi.

Dedi memiliki kesan mendalam terhadap sosok Uu. Ia mengatakan Uu merupakan sosok yang berani, karena menjadi tokoh pertama yang mendeklarasikan diri maju di Pilgub Jawa Barat 2018.

Meski demikian, pihaknya masih belum dapat bicara lebih banyak terkait wacara duet Dedi-Uu yang disebut banyak kalangan.

"Pak Uu itu berani, tidak ada yang seberani beliau. Begitu dilantik di Gedung Sate, langsung deklarasi. Artinya, ada semangat yang tinggi dalam diri beliau dan patut dihormati oleh semua pihak. Tetapi, sekali lagi, kita bicara dulu koalisi partai, cerita rumahnya dulu, baru orangnya," pungkas Dedi.

Partai Golkar memutuskan untuk kembali mencalonkan Dedi untuk Pilgub Jawa Barat 2018. Hal itu merupakan keputusan rapat tim Pilkada pusat Golkar pada Kamis (21/12).

Nama Dedi dicalonkan kembali setelah sebelumnya Golkar sempat memilih nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien.

Namun, Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan. Alasannya, sampai batas waktu ditentukan Golkar, Ridwan tak juga menetapkan Daniel sebagai calon wakilnya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER