Jakarta, CNN Indonesia --
Gunung Agung kembali mengalami erupsi selama 10 menit sekitar pukul 10.05 WITA, Minggu (24/12). Erupsi juga dibarengi dengan asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke timur laut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, hujan abu pun disertai pasir tipis terjadi di sekitar lereng Gunung Agung, seperti di Tulamben, Kubu.
"Pasca erupsi asap putih dari kawah dan kadang disertai hembusan," terang Sutopo dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (24/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Gunung Agung masih ditetapkan dalam status awas karena aktivitas di gunung tersebut terbilang tinggi. Status awas ini berlaku untuk radius 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
"Artinya, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di dalam radius 8-10 kilometer dari puncak kawah. Di luar area itu aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman," papar Sutopo.
Sutopo menyebut jumlah pengungsi Gunung Agung saat ini mencapai 71.045 jiwa dan tersebar di 239 titik. Sebanyak 42.928 jiwa di Kabupaten Karangasem, 11.441 jiwa di Kabupaten Klungkung, 9.938 jiwa di Kabupaten Buleleng, dan 977 jiwa di Kabupaten Bangli.
Kemudian, sebanyak 3.502 jiwa di Kabupaten Gianyar, 205 jiwa di Kabupaten Jembrana, 730 jiwa ada di Kabupaten Tabanan, 590 jiwa di Kabupaten Badung, dan 734 jiwa di Kota Denpasar.
"Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi akan terus dipenuhi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pemda) dibantu dari dunia usaha, NGO, relawan, dan masyarakat," jelas Sutopo.
Sutopo memastikan, erupsi yang terjadi dalam dua hari berturut-turut ini tidak menimbulkan kerusakan di sekitarnya. Sehingga, masyarakat tetap bisa beraktivitas normal di Bali.
"Justru banyak masyarakat di sekitar Bali menikmati erupsi. Saat ini masyarakat sudah teredukasi dengan cukup baik mengenai erupsi dan ancaman dari Gunung Agung," tutur Sutopo.
Kondisi tersebut terbilang tidak membahayakan selama berada di luar radius yang ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Jangan terpancing pada informasi yang meresahkan," pungkas Sutopo.
(gil)