Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar mengaku menghormati keputusan Partai Keadilan Sejatera (PKS) yang batal mengusungnya sebagai kandidat calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 mendatang.
"Saya sangat menghormati keputusan politik tersebut. Hal tersebut adalah suatu dinamika yang biasa dalam politik," ujar Dedy dalam unggahan akun Instagram-nya, Rabu (27/12).
Deddy menjelaskan, pada awalnya, Gerindra dan PKS telah sepakat untuk mengusung dirinya sebagai calon gubernur Jabar. Namun, Gerindra kemudian memilih berpisah, sehingga terbentuk koalisi di mana PKS tetap mengusung dirinya bersama dengan Demokrat.
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang PKS kembali reuni dengan Gerindra untuk mengusung calon gubernur pilihan mereka sendiri. Dengan keputusan terbaru tersebut, maka koalisi yang kami bangun untuk Pilkada Jabar dengan PKS harus berakhir," jelas Deddy.
Ia mengaku, sebelum adanya keputusan teranyar tersebut, komunikasinya dengan PKS berjalan baik. Dengan adanya keputusan tersebut, Deddy pun mengaku bakal tetap akan menjalin komunikasi yang baik dengan PKS maupun Gerindra.
PKS pada Rabu (27/12) memilih untuk mengalihkan dukungannya dari Deddy Mizwar ke Mayjen (Purn) Sudrajat pada Pilkada Jabar 2018 mendatang. PKS beralasan, Sudrajat memenuhi kriteria sebagai calon gubernur, lantaran memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, dekat dengan kalangan ulama, dan berprilaku santun.
(agi)