Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo merestui anak buahnya yang kini menjabat Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK, Dedie A. Rachim, untuk maju dalam Pemilihan Kota Bogor 2018 mendampingi petahana
Bima Arya Sugiarto.
Agus menyebut, Dedie sudah mengajukan surat pengunduran diri per 27 Desember 2017.
"Surat pemberhentian saya tandatangani hari ini," kata Agus saat dikonfirmasi lewat pesan singkat oleh
CNN Indonesia.com, Jumat (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia KPK, pegawai KPK berhak mengundurkan diri. Ia mengatakan tak ada alasan bagi pimpinan KPK untuk menghalangi niat salah satu pejabat struktur KPK berpolitik.
"Pegawai mengundurkan diri itu boleh. Tidak ada alasan untuk menghalangi," tuturnya.
 Bima Arya. (CNNIndonesia/Safir Makki) |
Pimpinan KPK, lanjutnya berharap Dedie bisa dengan cepat membangun pemerintahan yang efektif serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Kota Bogor.
"Pimpinan KPK setuju, merestui dan mendukung, agar pak Dedie Rachim bisa membantu mewujudkan pemerintahan yang efektif, dan bersih, serta bebas KKN, dalam waktu yang tidak terlalu lama di kota Bogor," kata dia.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menambahkan, Dedie maju mendampingi Bima Arya sebagai sosok profesional. Menurut Saut, Dedie diminta membantu untuk memperbaiki sistem dan kinerja birokrasi Pemerintah Kota Bogor agar lebih baik ke depannya.
"Yang diminta bukan sebagai kader partai tapi sebagai profesional yang diminta membantu memperbaiki sistem dan kinerja di birokrasi agar lebih baik, transparan, melayani dan tanpa korupsi," kata Saut.
Bima Arya telah membenarkan kabar penunjukan Dedie untuk mendampingi maju dalam pesta demokrasi lima tahunan di Kota Bogor. Bima menyebut Dedie merupakan sosok profesional dan merupakan putra terbaik Kota Hujan.
"Sama seperti saya, beliau sekolah dan besar di Bogor. Kakek dan ayah kami bersahabat," kata Bima kepada
CNN Indonesia.com.
Sejauh ini, Bima baru mendapat dukungan dari partainya, Partai Amanat Nasional (PAN). Untuk maju dalam Pilkada Kota Bogor 2018, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung partai politik harus mendapat dukungan sembilan kursi di DPRD Kota Bogor.
PAN hanya memiliki tiga kursi anggota DPRD Kota Bogor, kursi terbanyak dipegang PDIP sebanyak delapan kursi, Golkar dan Gerindra masing-masing enam kursi. PKS, PPP dan Demokrat masing-masing lima kursi, serta PAN tiga kursi dan PBB satu kursi.
(ugo/kid)