Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menemukan material berupa pipa dan baut dari dalam benda yang diduga bom jenis molotov yang dilempar ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (1/1) pukul 03.00 WITA.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, kedua material tersebut tengah diteliti Pusat Laboratorium Forensik Polri. Selain itu, kepolisian juga tengah meneliti serbuk petasan yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Hasil laboratorium forensik yang mengolah di TKP ditemukan semacam serbuk petasan, kemudian ada beberapa baut dan ada bekas semacam pipa ini dari tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak Polri) yang akan mengolah dan menentukan," kata dia, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, polisi belum dapat memastikan bahwa benda yang dilempar ke Markas Polsek Bontoala masuk dalam kategori bom atau tidak. Setyo juga masih enggan menyebut bahwa serangan di Polsek Bontoala itu masuk dalam kategori terorisme.
Menurutnya, penetapan itu harus melewati proses penyelidikan dan penyidikan lebih dahulu. Dia menambahkan, polisi juga akan mendalami motif pelaku melakukan pelemparan benda diduga bom ke Markas Polsek Bontoala.
"Mungkin terlalu jauh kalau kita mengaitkan (terorisme) dengan itu (pelemparan bom molotov), oleh sebab itu perlu pendalaman dulu," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, dua orang tak dikenal melemparkan bom molotov di depan Markas Polsek Bontoala dilempar bom molotov oleh dua orang tak dikenal pada Senin (1/1) pukul 03.00 WITA.
Dua orang menjadi korban akibat terkena serpihan ledakan, yakni Kapolsek Bontoala,
Komisaris Rafiuddin, yang mengalami luka ringan di bagian lengan, dan anggota Polsek Brigadir Junisyam, yang mengalami luka di bagian paha. Keduanya lantas dilarikan ke RS Bhyangkara, Sulawesi Selatan.
Penggunaan materi baut dan pipa lazim ditemukan pada sejumlah bom yang dimiliki kelompok teroris di Indonesia. Misalnya, bom yang digunakan dalam aksi teror di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam, yang menggunakan material gotri, baut dan paku; bom yang disita dari kediaman anggota kelompok terduga teroris di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, akhir 2016, yang menggunakan pipa sebagai salah satu bahannya.
(arh/djm)