Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Muhammad Iqbal mengatakan, pelaku pelemparan bom molotov di Kantor Polsek Bontoala, Sulawesi Selatan, tak terkait dengan jaringan teroris tertentu.
"Tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang katakanlah bersifat besar. Jadi kami belum memastikan bahwa penyerangan ini ada jaringannya, maksud saya yang melibatkan jaringan teroris," kata Iqbal di kantornya, Jakarta, Senin (1/1).
Kepolisian saat ini masih menyelidiki pelaku. Iqbal mengatakan, kategori penyerangan tersebut terbilang biasa saja. Dia mengimbau masyarakat tak perlu cemas dan tetap tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak boleh mengatakan jaringan a, jaringan b, tidak ada," katanya.
Iqbal menambahkan, molotov yang digunakan pelaku tergolong bom kecil dengan kadar ledakan rendah (
low explosive).
"Bahan itu hampir identik dengan bahan-bahan petasan, ledakannya
low explosive. Kalau misalnya ledakannya sangat besar itu
high explosive," katanya.
Kantor Polsek Bontoala dilempar bom molotov oleh dua orang tak dikenal pada Senin (1/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WITA. Molotov itu meledak di depan kantor polsek yang berada di Jalan Sunu.
Dua orang terluka akibat terkena serpihan ledakan. Mereka di antaranya Kapolsek Bontoala yang mengalami luka ringan di bagian lengan. Korban lainnya yaitu anggota polsek, Brigjen Yudirsan yang mengalami luka di bagian paha. Keduanya lantas dilarikan ke RS Bhyangkara, Sulawesi Selatan.
(pmg)