PDIP Sindir Menteri yang Ingin Jadi Gubernur

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Selasa, 02 Jan 2018 14:54 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya di ajang Pilkada 2018 konsisten mengusung pemimpin untuk rakyat, bukan sosok yang haus kekuasaan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya tak akan mengusung tokoh yang haus kekuasaan di Pilkada serentak 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim tidak akan mengusung tokoh yang lapar kekuasaan di ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.

Salah satu yang mendapat sorotan kritis dari PDI Perjuangan adalah sosok yang sudah menjabat sebagai menteri, namun tetap ingin maju sebagai calon kepala daerah.

"Pilkada 2018 aneh. Ada yang sudah jadi menteri ingin jadi gubernur; ada yang semula ngotot ingin menjadi gubernur, mendadak berubah menjadi wakil gubernur; ada yang sedang mengubah kepribadian dengan mendadak tebar pesona," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (1/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto tak menyebut nama menteri yang ia maksud, tetapi di Pilkada 2018, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa merupakan satu-satunya menteri Kabinet Kerja yang santer disebut bakal maju sebagai calon gubernur Jawa Timur. 

Khofifah bahkan telah memiliki calon wakil gubernur yakni Emil Dardak yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek. Khofifah sudah mendapat dukungan dari Demokrat, NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Golkar. 

Alih-alih mengusung tokoh yang lapar kekuasaan, kata Hasto, partainya konsisten mencari sosok pemimpin untuk rakyat sebagai calon kepala daerah.

Hasto menjelaskan pemimpin untuk rakyat yang dicari atau akan didukung oleh partainya di Pilkada 2018 adalah sosok yang kokoh pada keyakinan dan kepribadiannya sebagai pemimpin yang melayani. Selain itu, memiliki kepribadian, kemampuan menyelesaikan masalah, dan daya juang. 

Dari semua kategori itu, Hasto menyatakan partainya tetap mempertimbangkan survei sebagai pemetaan awal, namun tidak akan menjadikan elektabilitas tokoh sebagai pertimbangan utama.

"Yang terpenting adalah watak kepemimpinan dan kepribadian untuk menyatu bersama rakyat. Karena itulah mengapa assestment psikotes dan Sekolah Partai kami jalankan dengan sungguh-sungguh," ujar Hasto.

PDI Perjuangan sudah mengumumkan sejumlah tokoh yang bakal diusung di sejumlah daerah. Tokoh-tokoh itu di antaranya pasangan Saifullah Yusuf-Azwar Anas di Pilgub Jawa Timur, lalu pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno di Pilgub Maluku, serta I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Bali.

Pilkada 2018 digelar serentak di 171 daerah di Indonesia yang terdiri dari 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. 
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER