Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis Papua, Filep Karma, sempat diamankan polisi Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (2/1) malam setelah turun dari pesawat. Penyebabnya adalah pin bintang kejora yang terpasang di baju Filep.
Setelah diperiksa di Mapolres Bandara, Filep akhirnya diperbolehkan meninggalkan tempat tersebut pada Rabu (3/1) sekitar pukul 01.00 WIB.
 Filep Karma (kemeja cokelat) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Bandara Soekarno Hatta, Selasa (2/1). (dok.Istimewa) |
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Bandara Soetta Kompol Mirzal Maulana mengatakan, polisi mengizinkan Filep pergi karena atribut pada pakaian mantan tahanan politik tersebut diputuskan bukan tindak pidana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil interogasi piket Satreskrim terhadap Saudara Filep Karma berkenaan dengan penggunaan atribut bros pakaian yang identik dengan bendera bintang kejora, maka Polresta Bandara Soekarno-Hatta menetapkan peristiwa itu bukan tindak pidana," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (3/1).
Saat dikonfirmasi perihal alasan pengamanan terhadap Filep, Mirzal menyatakan itu adalah inisiatif polisi tanpa laporan siapa pun.
"Tidak ada laporan," tegasnya.
Filep tiba di bandara Soekarno Hatta setelah terbang dari Yogyakarta. Aktivis Civil Liberty Defender Uchok Sigit Prayogi mengatakan insiden yang menimpa Filep itu dimulai sekitar pukul 21.00 WIB.
Kepada Uchok, Fidel mengatakan, sejak dalam penerbangan dari Yogyakarta menuju Jakarta, dia sempat dicurigai salah satu anggota TNI yang kebetulan satu pesawat. Anggota TNI itu sempat menegur Filep karena pin pada bajunya.
"Saat di dalam pesawat dan sempat ditegur," kata Uchok
Setibanya di ruang tunggu, sejumlah aparat keamanan sempat mempermasalahkan pin bergambar bintang kejora yang menempel di pakaian Filep.
"PIN tersebut dianggap merupakan bendera salah satu gerakan masyarakat sipil dalam hak menentukan nasib sendiri," kata Uchok.
Kemudian, polisi datang dan membawa Filep ke Mapolres bandara untuk dimintai keterangan. Setelah berdebat pada pukul 01.00 WIB, Filep dipersilakan meninggalkan tempat tersebut.
Ditambahkan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ahmad Yusep Gunawan, Filep mengaku jika penggunaan pin tersebut hanya sebatas senang dengan gambar dan barang itu tanpa ada tujuan atau maksud tertentu.
Saat itu Filep akan melangsungkan perjalanan menuju Jerman untuk menghadiri sebuah acara. Dia pun transit di Bandara Soekarno-Hatta.
Yusep mengatakan, pemeriksaan terhadap Filep memang terkait pin usai dibawa oleh anggota POM Angkatan Udara. "Dari pihak POM AU melihat yang bersangkutan menggunakan pin dari kertas di dada apakah ada atribut lainnya apa enggak, tetapi hanya itu (pin)," ucapnya.
Sementara itu, Yusep mengklaim, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Filep sesuai dengan aturan. Dia juga membantah anggotanya melakukan intimidasi saat melakukan pemeriksaan.
"Saya pikir enggak ada (intimidasi) yang dilakukan di luar aturan," tuturnya.
(kid/djm)