Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi menyindir partai politik yang belakang kerap memberi label kepada Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang anti-Islam, pro-Partai Komunis Indonesia (PKI) dan China.
Hal tersebut disampaikan Romi saat memberikan sambutan dalam acara tasyakuran hari lahir ke-45 PPP, di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (5/1) malam. Romi menyebut Jokowi selalu dilabelkan oleh lawan-lawan politiknya dengan label tersebut.
"Dipersepsikan sebagai Anti-Islam, Dipersepsikan sebagai pro-komunis, Dipersepsikan sebagai pro-RRC, ini adalah hal-hal yang terus dilabelkan," kata Romi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Romi, kelompok politik yang belakangan terus memberikan label anti-Islam dan pro-Komunis adalah partai politik yang mendukung Jokowi ketika maju pada pemilihan Wali Kota Solo 2010 silam.
"Yang lucu salah satu yang melabelinya adalah partai yang mengusung pak Jokowi dulu sebagai wali kota (Solo) dua kali, dan tidak mempersoalkan apakah dulu komunis atau tidak," ujarnya.
"Partai tersebut tidak lagi mengusung pak Jokowi dan hari ini berada di luar pemerintah," kata Romi menambahkan.
Ketika itu Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Saat ini, hanya PKS, partai yang berada di luar pemerintah.
Meskipun demikian, Romi menyadari dalam politik, akan ada kelompok-kelompok yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Romi mengklaim partai berlambang Kakbah tak pernah melakukan hal tersebut.
"Tentu di dalam politik ada kelompok yang menghalalkan segala cara, tetapi tidak demikian dengan PPP," ujarnya.
Romi melanjutkan, partai telah resmi mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada gelaran Pemilihan Umum 2019 mendatang. Saat ini, menurutnya, yang akan dibahas adalah pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden sudah dibuka pada pertengahan Agustus 2018.
"Yang tersisa kemudian siapa calon wakil presiden kita. Ini adalah pertanyaan yang akan dijawab dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata dia.
Romi menyebut, peta politik pemilihan presiden 2019 sudah dapat dibaca sejak hari ini. Menurut dia, ada tiga partai politik yang mengelompok di sejumlah gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 dan partai yang masuk dalam barisan pemerintah.
"Kira-kira itulah gambaran pertarungan Pemilu 2019. Partai yang mengusung pak Jokowi dan partai yang tidak mengusung pak Jokowi," tuturnya.
(ugo)