SBY Singgung Etika Pemilu: Pemenang Jaga Perasaan yang Kalah

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jan 2018 08:15 WIB
Dalam pidato politik awal 2018, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung soal etika politik sebagai satu dari lima hal utama yang ia sorot.
Dalam pidato politik awal 2018, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyinggung soal etika politik sebagai satu dari lima hal utama yang ia sorot. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Cibinong, Bogor, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan pidato politik awal tahun 2018 di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Jumat (5/1).

Dalam pidatonya tersebut, SBY menyinggung soal etika politik. Ia meminta agar para pemenang dalam kontestasi pemilu untuk memerhatikan pula perasaan para calon yang kalah.

"Setiap parpol pastilah ingin menang, tapi harus menerima kekalahan. Demokrat pernah menang, kami bersyukur dan tetap menjaga perasaan yang kalah. Kalau kalah kami tetap tawakal dan mengucapkan selamat kepada yang menang, tidak mewariskan dendam pada penerus kita," tutur SBY.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inilah sportifitas yang beradab. Ini etika pemilu yang harus dijalankan," kata SBY kembali menekankan soal etika moral yang dimaksud.

Secara umum, termasuk soal etika politik, SBY menyampaikan lima garis besar dalam pidato politik awal tahunnya tersebut. SBY menyampaikan pidato di atas podium dengan lambang Partai Demokrat, sementara kader-kader partai menyimak sambil duduk dengan rapi di kursi-kursi yang telah disediakan. Hadir di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Saat membuka pidato politik awal tahunnya, SBY menyinggung soal pemerintahan Presiden RI Joko Widodo untuk tahun politik 2018 dan 2019. Ia mengatakan, "Demokrat juga mengetahui Jokowi dan perangkat negara telah menyiapkan menghadapi tantangan, dan tentunya menyiapkan pilkada 2018 dan pemilu 2019 berjalan damai tertib dan lancar, serta berjalan jujur, adil, demokratis."

"Saya yakin Presiden Jokowi ingin meninggalkan legacy (warisan) yang baik dengan Pilkada dan pemilu yang adil dan demokratis," sambung SBY.

Sebelumnya pada Rabu (3/1) malam lalu, SBY memimpin rapat darurat partai di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat. Usai rapat, Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Pandjaitan mengungkapkan hasil dari pertemuan tersebut. Hal yang utama adalah mengungkap peristiwa ketidakadilan yang terjadi di tiga wilayah pemilihan kepala daerah, baik pada 2017 maupun pada 2018 yang akan datang.

Kemudian, keesokan harinya, SBY menggelar rapat bersama seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat di kediamannya yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. (kid/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER