Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi (Dua DM) mendaftarkan diri ke KPUD Jawa Barat, Bandung, Selasa (9/1).
Hal itu dilakukan tak lama setelah deklarasi keduanya di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, pada hari yang sama.
Pasangan Dua DM tiba di KPUD Jabar pukul 14.15 WIB. Sebelum mendatangi kantor KPUD, pasangan ini menaiki kuda berwarna putih dan abu-abu hingga ke Jalan Laswi, Bandung, ditemani para pendukung dan pengurus parpol pengusung. Dari Jl. Laswi, pasangan ini berjalan kaki sampai ke kantor KPUD, di Jalan Garut, Bandung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pantauan CNNIndonesia.com, Demiz membawa serta istri Gisela Mizwar. Sedangkan Dedi Mulyadi menggandeng sang istri, Anne Ratna Mustika Mulyadi.
Dua DM, yang sama-sama mengenakan kemeja putih, mengisi buku tamu sesampainya di lobi Kantor KPUD. Mereka kemudian diarahkan masuk oleh petugas ke dalam aula.
Hingga pukul 14.37 WIB, pasangan Dua DM ini masih diterima jajaran komisioner KPU Jawa Barat di dalam aula.
Deddy menyebut, tak mudah untuk memenangkan pertarungan di Jabar. Semua pihak akan berupaya untuk bisa memerintah di wilayah strategis seperti Jabar yang memiliki sumber daya manusia yang mencapai 47 juta jiwa atau setara dengan dua kali jumlah penduduk Australia.
"Ini tentunya bukan hal yang mudah untuk membenahai Jabar, karena itu Jabar menjadi sangat seksi. Pilkada jabar dengan penduduk sangat besar membutuhkan kematangan dan kedewasaan pemimpinnya sehingga saya akan daftar ke KPU Jawa Barat," aku Deddy.
Deddy juga mengibaratkan Pilkada Jabar 2018 sebagai Perang Jenderal. Sebab, ada sejumlah mantan jenderal di lingkungan TNI dan Polri yang maju di pesta demokrasi tanah Pasundan itu.
"Tahun 2018 Pilgub Jabar itu diwarnai perang jenderal, karena ada Jenderal Sudrajat, Jenderal Tb. Hasanudin, dan saya sendiri Jenderal Naga Bonar," selorohnya, menyitir perannya dalam film berlatar perang kemerdekaan, Nagabonar.
Sementara, Dedi menyebut, posisi sebagai Wakil Gubernur akan membuatnya mendapat energi dan ruang yang lebih besar untuk bisa membangun Jawa Barat. Terlebih, ia mementingkan pengabdian kepada Jawa Barat.
Duet Deddy-Dedi diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Total kursi koalisi parpol ini berjumlah 29, atau sudah mencukupi persyaratan calon sebanyak 20 kursi.
Pasangan 2 DM akan bertarung dengan tiga kandidat lainnya, yakni pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PKB, Nasdem, PPP dan Hanura. Serta ada paslon Sudrajat-Ahmad Syaiku didukung Partai Gerindra, PKS dan PAN, dan TB Hasanuddin–Anton Charliyan yang didukung PDIP.
Deddy mengatakan, dirinya sudah mendapat restu dari keluarga untuk maju di Pilgub 2018.
"
Insya Allah, sudah semua," kata Deddy singkat.
(hyg/djm)