Jokowi Desak Pemkab Asmat Sigap Atasi Campak dan Gizi Buruk

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 15 Jan 2018 00:25 WIB
Jokowi menyebut Pemda Asmat seharusnya menjadi yang terdepan mengatasi wabah campak dan gizi buruk yang telah menewaskan 28 anak Suku Asmat.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah pusat telah turun tangan mengatasi wabah campak dan gizi buruk yang dialami anak-anak Suku Asmat di Papua. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah Papua fokus dan bekerja cepat menangani campak dan gizi buruk yang kembali melanda anak-anak suku Asmat di Papua.

Campak dan gizi buruk telah menjadi wabah yang menjangkiti anak-anak Suku Asmat dalam kurun empat bulan terakhir, mengakibatkan sedikitnya 28 anak meninggal dunia.

Menurut Jokowi, kerja cepat mengatasi wabah tersebut harus dilakukan Pemda sebab mereka yang berada langsung di lapangan dan mengetahui titik-titik penyebaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Seharusnya Pemda juga terus melihat karena ini daerah Asmat, di Nduga itu memang sering kejadian penyakit seperti itu. Pemda yang selalu mantau dan mengelilingi terus daerah-daerah ini,” ujar Jokowi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (14/1).
Meski demikian, Jokowi menolak jika pemeritah pusat disebut tidak turun tangan mengatasi wabah campak dan gizi buruk.

Ia menuturkan, pemerintah pusat telah turun tangan menyikapi wabah tersebut. Ia menjelaskan soal hambatan dalam mengatasi wabah campak dan gizi buruk di Suku Asmat.

Kata Jokowi, titik penyebaran campak memang tidak mudah dituju. Selain sulit, biaya pengiriman mahal dan menjadi penghambat.
"September sudah masuk ke sana tapi sekali lagi memang sudah kirim makanan tambahan tapi memang medan ke sana sangat-sangat sulit,” ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Dalam empat bulan terakhir, 24 anak meninggal dunia akibat wabah campak dan gizi buruk pada anak-anak Suku Asmat. Laporan sejumlah media juga menyebut jumlah korban tewas akibat campak dan gizi buruk masih mungkin bertambah.

Berdasarkan data Kemenkes per 13 Januari 2018, RS Agats menangani 22 pasien penderita campak dengan catatan 16 pasien menjalani rawat jalan dan enam orang lainnya masih dirawat.

Oscar Primadi, Kepala Humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaitkan hal itu dengan imunisasi yang tak optimal di Asmat. Untuk itu ia mengimbau agar tiap warga melaksanakan imunisasi dengan lengkap dan benar serta berharap daerah punya semangat menggerakkan masyarakat untuk mengaktifkan kembali Posyandu.

"Imunisasi harus dilakukan dengan teratur dan lengkap," tuturnya saat dihubungi pada Minggu (14/1). (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER