Bogor, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diminta tidak melupakan sejarah. Hal itu diungkapkan raja-raja dan sultan yang mengikuti pertemuan bersama sang presiden di Istana Bogor, Kamis (4/1).
"Sekarang banyak kepala pemerintahan melupakan sejarah. Semoga dengan permintaan ini kepala pemerintah daerah tidak melupakan sejarah,” ujar Sultan Bima NTB Muhammad Putera Ferryandi usai pertemuan dengan Jokowi tersebut.
Pria yang akrab dengan sapaan Yandi itu mengatakan Jokowi bisa melakukan langkah kongkret untuk menunjukkan kepedulian terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara. Salah satunya, kata Yandi, adalah dengan menerbitkan undang-undang tentang perlindungan kerajaan atau kesultanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dulu kami memimpin, sekarang Pak Jokowi. Semoga pelestarian budaya dan keanekaragaman budaya tidak pernah terlupakan,” ucapnya.
Ia pun berharap pertemuan para raja dan sultan dengan Jokowi hari ini bisa membuka pintu bagi kerajaan-kerajaan nusantara untuk makin gencar dalam membantu Indonesia maju.
Soal usulan undang-undang perlindungan kerajaan pun didukung Edward Syah Pernong dari Kesultanan Lampung. Ia berharap penerbitan undang-undang itu akan memberikan kepastian perlindungan bagi kerajaan.
Di sisi lain, Edward juga meminta keraton dilibatkan langsung dalam pembangunan. Salah satunya, sambung pensiunan jenderal bintang satu polisi itu dengan memasukkan unsur keraton menjadi bagian dari tim presiden di Istana.
“Kami menginginkan unsur keraton, raja, yang punya rakyat dan sejarah ikut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah sehingga ikut menentukan pembangunan daerah. Ini tidak akan tercapai kalau tidak ada kebijakan dari Yang Mulia Bapak Presiden,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Lampung tersebut.
Untuk itu, Edward berharap Jokowi mempertimbangkan pula untuk menghadirkan unsur keraton dalam unit kerja kepresidenan.
"Sehingga setiap hari kita bisa memberikan kontribusi dan interaksi dengan kebijakan-kebijakan Bapak Presiden, dan hal-hal yang ada pada suara di bawah sehingga Bapak bisa memonitor langsung," kata Edward.
(kid/gil)