Ribuan Nelayan Demo Istana Minta Legalisasi Cantrang

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jan 2018 12:05 WIB
Ribuan nelayan dari berbagai daerah menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Kepresidenan. Mereka meminta penggunaan cantrang dilegalkan.
Ribuan nelayan dari berbagai daerah menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Kepresidenan. Mereka meminta penggunaan cantrang dilegalkan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aliansi Nelayan Seluruh Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Kepresidenan RI. Mereka mendesak pemerintah melegalkan penggunaan cantrang bagi para nelayan.

Dari pantauan CNNIndonesia.com kelompok nelayan dari sejumlah daerah di Indonesia itu sudah memadati kawasan Monas yang langsung bersebrangan dengan Istana Presiden.

Diperkirakan saat ini telah hadir ribuan nelayan yang memadati area ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nelayan yang hadir berasal dari Kalimantan Barat, Madura, Lampung, Sulawesi, Pati, Banten, dan Rembang.

“Dari Brebes saja ada 700 yang ikut ke mari,” kata seorang nelayan yang ditemui CNNIndonesia.com di lokasi, Rabu (17/1).


Polisi menyebut telah mempersiapkan sedikitnya 3000 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi nelayan ini.

Wakil Ketua ANNI, Nanang El Ghazal menyebut ada dua tuntutan yang melatarbelakangi aksi nelayan ini. Yakni terkait legalisasi cantrang dan  permintaan pencabutan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diduga bertentangan dengan Inpres perikanan nomor 7 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan industri perikanan nasional.

“Kami minta dua hal, pertama legalkan cantrang, dua cabut semua permen KKP yang dikeluarkan Bu Susi,” kata Nanang.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti telah menerapkan kebijakan pelarangan cantran untuk nelayan melalui Permen Kelautan dan Perikanan No 2/2015 tentang Pelarangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Trawl dan Seine Nets. Cantrang dianggap hanya menguntungkan saudagar kapal besar dan merusak populasi ikan, sumber penghidupan nelayan kecil.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER