Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI segera memimpin rencana pembangunan terintegrasi angkutan massal (
Transit Oriented Development/TOD) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Rencana itupun diharapkan sudah bisa dipaparkan ke pimpinan DKI dalam waktu tak lama.
"Paling tidak, rencananya harus dimatangkan satu sampai dua bulan ke depan dan dipresentasikan untuk diputuskan oleh pimpinan," kata Sandi di Gedung Dinas Perhubungan DKI, Jumat (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Sandiaga Uno. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sandiaga menyatakan konsep pembangungan TOD Kampung Rambutan diserahkan kepemimpinannya pada Dishub guna mewujudkan integrasi terminal bus dan stasiun Light Rail Transit (LRT) di sana.
Selain itu, Sandi juga mempertimbangkan area Kampung Rambutan supaya dapat dijadikan sebagai lokasi rumah beruang muka (
Down Payment/DP) Nol Rupiah.
"Luas tanahnya 14 hektare dan itu bisa jadi rumah DP Nol Rupiah yang cukup signifikan," kata Sandi.
Atas dasar itu, Sandi pun meminta Dishub DKI menggandeng PD Pembangunan Sarana Jaya, Adhi Karya, dan sektor swasta terkait lainnya untuk membantu merealisasikan percepatan pembangunan TOD Terminal Kampung Rambutan.
Sementara itu di terminal yang berada di kawasan Jakarta Timur itu sedang ada pembangunan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Itu ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2019.
Rute LRT yang melewati kawasan itu adalah Cibubur-Cawang. Rute dengan panjang 14,3 kilometer itu akan singgah di lima stasiun. Lima stasiun itu adalah Stasiun Cibubur, Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Taman Mini, dan Stasiun Cawang.
Menyatukan Keinginan-keinginanAda keinginan-keinginan yang hendak diakomodasi dalam rencana konsep TOD Kampung Rambutan.
Wakil Kepala Dishub DKI Sigit Wijatmoko mengatakan, kontraktor LRT Jabodebek Adhi Karya hanya meminta pembangunan jembatan antara terminal dengan stasiun LRT Kampung Rambutan. Sementara itu, di satu sisi Pemprov DKI ingin menata integrasi antara hunian dengan sistem transportasi.
"Tadi Pak Wagub ingin membuat suatu sistem integrasi yang lebih baik. Integrasi ada hunian, transportasi berbasis jalan atau berbasis rel. Kalau di luar negeri, sudah seperti itu kondisinya," kata Sigit.
Ia pun yakin peletakkan batu pertama atau
ground breaking TOD Kampung Rambutan dapat dilakukan tahun ini.
"Ini kan sudah
inline, Pak Gubernur sudah bicara dengan Bu Menteri BUMN, tinggal bicara diskusi teknis dan pembiayaan seperti apa. Saya kira tahun 2018 sudah bisa
ground breaking," kata Sigit
(kid)