Bima Arya Yakin Tak Terlibat Korupsi Lahan Jambu Dua

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 23:47 WIB
Bima Arya kembali maju dalam Pilkada Kota Bogor 2018 dan menggandeng eks Direktur KPK, Didie A Rachim. Bima merasa yakin tak terlibat korupsi Lahan Jambu Dua.
Bima Arya kembali maju dalam Pilkada Kota Bogor 2018 dan menggandeng eks Direktur KPK, Didie A Rachim. Bima merasa yakin tak terlibat korupsi Lahan Jambu Dua. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bogor Bima Arya yang maju dalam Pilkada Kota Bogor 2018, yakin tak terlibat dugaan korupsi pembelian lahan Pasar Warung Jambu Dua, Bogor, Jawa Barat yang diperuntukan bagi pedagang kaki lima (PKL).

Bima yang maju bersama mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK Dedie A Rachim juga tak khawatir dengan kasus korupsi tersebut.

“Insya Allah tidak,” kata Bima di Gedung KPK Jakarta, Jumat (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan itu Bima dan Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Bogor Ade Syarif Hidayat disebut terlibat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Bogor, Jawa Barat.

Dalam putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Bima dan Ade dinyatakan sebagai pleger (yang melakukan) tindak pidana korupsi soal pengadaan lahan Pasar Warung Jambu Dua.

Dalam perkara korupsi itu, majelis hakim telah menjatuhkan vonis 4 tahun penjara dan denda Rp200 juta kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Hidayat Yudha Prianta.

Selain itu, mantan Camat Tanah Sereal Irwan Gumelar dan Ketua Tim Apraisal Roni Nasrun Adnan turut divonis masing-masing 4 tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta subsidair 4 bulan kurungan.


Saat disinggung kemungkinan Kejaksaan Negeri Bogor menjerat dirinya dalam kasus korupsi tersebut, Bima menanggapi santai. Politikus PAN itu merasa tak akan ada proses hukum lanjutan dalam perkara yang sudah menjerat tiga orang menjadi terpidana.

"Insya Allah tidak," tutur singkat.

Bima dan Dedie menyambangi KPK untuk mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah dirinya laporkan secara online. Bima mengaku ingin memastikan bahwa harta kekayaan yang dirinya daftarkan telah tercatat dengan benar.

"Saya ingin memastikan semua yang diinput benar tidak ada kesalahan teknis. Sudah saya masukan lewat elektronik," kata dia.

Bima mengatakan, ada lonjakan harta kekayaannya dari laporan LHKPN pada 2014 lalu. Pada 2014 harta kekayaannya sebesar Rp3,2 miliar, sementara pada laporan terbaru ini, Bima menyebut naik menjadi Rp5,5 miliar.

"Total nilai kekayaan saya terakhir 2014 Rp3,2 miliar, tapi kemudian sekarang ada sekitar Rp5,5 miliar. Yang pertama ada kenaikan aset," tuturnya.


Bima melanjutkan, untuk maju bersama Dedie dala. Pilkada Bogor 2018, pihaknya tak diminta sepeserpun mahar politik oleh partai pendukungnya, termasuk PAN. Bima menyatakan bakal mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi di Bogor bersama Dedie.

"Kang Dedi punya pengalaman mengelola pemerintahan, wujudkan pemerintahan yang bersih. Kita ingin bersih dengan sapu yang bersih," tuturnya. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER