Hanura Kubu OSO Sebut Lima Kebohongan Daryatmo cs

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jan 2018 05:15 WIB
Pengurus Hanura kubu OSO menyebut ada lima kebohongan yang dilontarkan kubu Daryatmo cs. Salah satunya soal isu penggelapan duit partai Rp200 miliar.
Pengurus Hanura kubu OSO menyebut ada lima kebohongan yang dilontarkan kubu Daryatmo cs. Salah satunya soal isu penggelapan duit partai Rp200 miliar. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang (OSO), Benny Rhamdani menyebutkan lima kebohongan yang dilakukan kubu Ketua Umum hasil Munaslub Bambu Apus, Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo. Salah satunya soal isu penggelapan duit.

"Kebohongan pertama adanya penggelapan uang partai yang besar yang dituduhkan," kata Benny di Hotel Manhattan, Jakarta, Jumat (19/1).

Menurut Benny, jika benar ada penggelapan uang senilai Rp200 miliar yang dituduhkan kubu Daryatmo kepada Oesman Sapta alias OSO, seharusnya diambil langkah hukum dengan melapor kepada Kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, sampai saat ini tidak ada laporan terkait hal tersebut. "Yang ada tata kelola uang sehat, keuangan partai bertambah," kata Benny.

Kebohongan kedua, lanjutnya, kubu Daryatmo menuding kepemimpinan OSO membuat Partai Hanura lebih buruk. Variabel yang digunakan kubu Daryatmo adalah survei terkait perolehan suara Hanura di 2014 dengan 16 kursi yaitu 5,6 persen.

Justru, klaim Benny, tata kelola organisasi di bawah kepemimpinan OSO membaik. Itu dibuktikan dengan meningkatnya kepengurusan anak cabang dari 41 persen menjadi 81 persen.

"Apple to apple harusnya, kalau perolehan kursi pemilu 2014 yanh 16 kursi, adalah pemilu 2019. Bukan hari ini. Itu tidak apple to apple. Itu kebohongan yang diproduksi mereka," ujarnya.


Kebohongan ketiga, kata Benny, terkait kepesertaan Munaslub Bambu Apus yang disebut mendapat dukungan dari 27 DPD dan 401 DPC. Padahal, jumlah di kubu OSO sendiri sudah mendapat dukungan 19 DPD dan 277 DPC yang diklaim akan terus bertambah.

"Kebohongan keempat, DPD diprovokasi bahwa calon DPR RI harus menyetor Rp1 miliar, itu bohong. Justru yang akan dilakukan ketum, calon yang potensi nanti diinjeksi oleh partai," katanya.

Terakhir, kata Benny, kubu Daryatmo selalu menggunakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga untuk menggelar munaslub. AD/ART Partai, kata dia, telah dimanupulatif agar bisa mengantikan OSO sebagai ketua umum dengan dalih pengisian kekosongan pemimpin.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER